Pameran ARTificial Intelligence Bersama KoinWorks Ini Melibatkan Seniman Muda. Wajib Datang!

By Ifnur Hikmah, Kamis, 13 April 2017 | 10:57 WIB
Para seniman muda dalam ARTificial Intelligence bersama dengan KoinWorks dan para mentor (Ifnur Hikmah)

KoinWorks, salah satu startup peer to peer lending di Indonesia baru saja mengadakan Grand Opening ARTificial Intelligence di Glass House, The Ritz-Carlton, Jakarta. Acara tersebut diadakan pada 12 April 2017. KoinWorks merupakan penyedia layanan investasi dan meminjam uang secara online. Dan, acara ini menjadi bentuk apresiasi KoinWorks bagi para peminjamnya yaitu pelaku bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) untuk dijadikan sebuah karya seni. Pameran ini sendiri sangat mendukung karya-karya anak muda. Apalagi yang jadi senimannya anak muda semua, nih. Ini dia fakta soal pameran ARTificial Intelligence bersama KoinWorks yang melibatkan seniman muda. Wajib datang, nih!

Baca juga: Cuma Bermodal Kertas, 15 Tempat Keren Ini Bisa Disulap Jadi Karya Seni yang Bikin Takjub

Total, ada 8 partisipan dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang, BINUS International dan BINUS Northumbria School of Design (BNSD) yang terlibat di acara ini. Mereka pun mengubah produk peminjam (peminjam di sini merupakan para pelaku bisnis UKM yang meminjam dana di KoinWorks untuk membangun usaha). Beberapa pengusaha UKM tersebut di antaranya memiliki usaha coklat, kopi, batik, kain dan sebagainya. Karya seni ini juga meminta bimbingan dari beberapa mentor seni seperti, Ibu Yani Mariani Sastranegara (seniman legenda Institut Kesenian Jakarta).

Dengan memanfaatkan barang-barang sederhana, para seniman muda ini mampu menghasilkan karya yang unik dan bernilai. Beberapa karya ini adalah The Melting Komodo yang terbuat dari cokelat karya Audrey Tampi. Kemudian ada The Exploding Mind karya Ismi Ulfah yang berbahan dasar dari kain seprai. Di sisi lain, Alliya Dhiachandra membuat Aniki Cosplay yang berjudul A Tale of The Imprisoned Hero. Bahkan, kopi juga ternyata bisa diubah Jesslyin menjadi karya seni berjudul The Islands of Coffee.

Lebih hebatnya lagi, ada dua seniman yang menggunakan batik dalam karyanya. Yang pertama karya dari Nathanael Ivan yang berjudul Stay Strong, Stay Beautiful dan karya Sarah Madya dengan judul The Hidden Soul. Adapun karya dari Bensfica Fedelia Audrey menciptakan bertajuk Child of The Night. Dan, yang terakhir adalah Vico Novianto membuat karya seni dengan menggunakan sepatu lewat karya berjudul Just Take The First Step.

Baca juga: 6 Karya Seni Lucu yang Bikin Kita Tahu Kalau Kreativitas Bisa Datang dari Mana Aja

Enggak hanya sekadar menampilkan karya seni yang unik aja sih. Ada beberapa pesan sosial yang diangkat melalui karya seni ini. Misalnya, The Melting Komodo menggambarkan kalau komodo ini jadi salah satu hewan yang dianggap bakal punah. Itulah kenapa cokelat jadi bahan pas yang bisa meleleh untuk menggambarkan kepunahan itu sendiri.

Selain itu ada juga batik yang jadi bahan dari karya seni tersebut. Salah satu karya batik yang punya pesan sosial adalah karya dari Sarah Madya. Menurut Sarah, The Hidden Soul dari batiknya ini ingin ditunjukkan ke anak muda, kalau batik enggak cuma pakaian yang sekadar dipakai aja. Batik punya cerita sejarah dan budaya yang patut untuk dipertahankan, khususnya kita sebagai anak muda nih, girls!

Nah, bagi yang masih penasaran karya-karya nya seperti apa dan cerita apa yang ingin dibawa oleh para seniman muda ini, langsung aja datang aja ke Pacific Place. Pameran ini sudah dimulai dari tanggal 12 April – 30 April 2017, lho. Jangan sampai ketinggalan, ya! (Sara)

Baca juga: 7 Yarn Bombing (Seni Jalanan Menggunakan Rajutan) Paling Niat yang Bikin Kita Terkagum-Kagum