Mitos tentang Oral Seks yang Selama Ini Bikin Kita Salah Kaprah

By Natalia Simanjuntak, Senin, 30 April 2018 | 13:00 WIB
foto: Koreaboo.com (Natalia Simanjuntak)

Banyak banget mitos seputaran seks yang enggak jelas kebenarannya. Sayangnya, meskipun belum tentu benar, tetap aja banyak yang percaya dan menyebarkan hoax kayak gitu. Akibatnya, banyak dari kita yang kebingungan dan keliru.

Supaya enggak salah lagi, yuk simak mitos tentang oral seks yang selama ini bikin kita salah kaprah berikut ini!

Pendidikan seks itu penting, baca di sini kenapa remaja perlu berani ngomongin seks dalam kontesk pendidikan bukan berhubungan seks ya!)

Meskipun ketika melakukan oral seks, si cewek menelan air mani si cowok, hal itu tetap enggak akan bikin si cewek hamil. Kenapa?

Karena air mani yang mengandung sperma tersebut akan masuk ke dalam saluran pencernaan (mulut, tenggorokan, usus, dsb), tidak akan menuju rahim dan bertemu dengan sel telur.

Hal ini juga disetujui oleh dr. Muliani Sukiman yang berkata bahwa: “cairan cairan sperma yang masuk ke dalam mulut selanjutnya akan masuk ke dalam lambung dan dicerna oleh enzim-enzim pencernaan.

.” Nah, selama enggak ada pertemuan antara sperma dan sel telur, maka kita enggak akan hamil.

(Lihat di sini cara membedakan gejala PMS dan kehamilan?)

Bahkan penyakit seperti HIV-AIDS juga bisa tertular lewat oral seks lho! Kok bisa? Coba bayangin kalau seorang cewek melakukan oral seks terhadap alat kelamin pasangannya (cowok) yang merupakan seorang pengidap HIV-AIDS.

Celakanya saat itu si cewek lagi sariawan dan mereka melakukan aktivitas tersebut tanpa menggunakan kondom. Kalau kondisinya kayak gini, maka resiko si cewek untuk tertular HIV akan semakin besar.

Selain HIV-AIDS, menurut situs alodokter, resiko penyakit lain yang bisa ditularkan dari seks oral adalah:

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium yang masuk ke tubuh melalui luka kecil pada mulut saat seks oral.

Penyakit ini kerap disebut kencing nanah dan tergolong umum tertular melalui seks oral. Gonore sering tertular ketika seorang perempuan melakukan seks oral pada pria.

Selain melalui cairan, penyebarannya juga bisa melalui kulit ke kulit. Seperti sifilis dan gonore, herpes juga umum tertular melalui seks oral.

Seks oral yang dilakukan pada anus merupakan penyebab utama kita bisa tertular hepatitis A dan mungkin B.

(Lebih jauh lagi, simak 7 mitos seputar penyebab kehamilan yang enggak masuk akal banget.)

Penularan penyakit bisa kita minimalisasi dengan menggunakan pengaman seperti kondom.

Untuk wanita, bisa memakai dental dam, lembaran lateks yang kerap dipakai oleh dokter gigi. Alat ini bisa didapatkan di apotek. Tapi ini pun tidak bisa menjamin kita aman sepenuhnya.

Secara fisik, seorang perempuan disebut tidak perawan apabila selaput daranya sudah rusak/koyak karena pernah berhubungan seksual.

Maka, selama perempuan tersebut tetap menjaga keutuhan selaput daranya, dia tetap disebut perawan.

Walaupun sebenarnya oral seks pun salah satu bentuk hubungan intim yang seharusnya hanya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah.

(Lihat di sini 5 Mitos Keperawanan )