Ngomong-ngomong soal pendidikan, kita baru saja memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2017 lalu.
Dan, berbarengan juga sama diadakannya acara Pesta Pendidikan (Pekan) 2017.
Tahun ini jadi tahun kedua diadakan Pekan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Acara yang digagas oleh Najella Shihab ini juga menggandeng berbagai kalangan untuk bareng-bareng merayakan pendidikan di Pesta Pendidikan (Pekan) 2017.
(Ini 3 semboyan pendidikan yang wajib diketahui oleh remaja Indonesia)
Tingkat pendidikan di Indonesia yang masih rendah jadi satu alasan adanya Pekan 2017.
Peduli terhadap pendidikan di sini bisa diterapkan secara nyata.
“Kita pengin mengajak publik buat merayakan pendidikan enggak hanya di Hari Pendidikan Nasional saja, tapi juga berkelanjutan dengan terus berkarya mendorong perubahan di dunia pendidikan,” jelas Najella Shihab.
Intinya, Pekan ingin memperjuangkan hak pendidikan anak-anak di Indonesia, mulai dari akses, kualitas serta kesetaraan yang baik.
Pekan juga mengajak berbagai kalangan untuk ikut berkarya dan membantu memperhatikan aspek-aspek pendidikan di Indonesia.
Beberapa di antaranya ada komunitas, seniman, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), serta para penggiat pendidikan itu sendiri (guru dan murid sekolah).
Salah satu seniman, Tulus, juga datang dan berpartisipasi melalui komunitas Kampus Guru Cikal buat mendukung kegiatan Bantu Guru Belajar Lagi di sekolah di Sumur Batu, Bantar Gebang.
“Karena enggak cuma murid aja yang butuh belajar, guru juga perlu meningkatkan kualitasnya untuk bisa meningkatkan kualitas murid-muridnya,” kata Tulus.
(Ada 7 fakta menarik soal seragam sekolah di Indonesia, nih. Baca selengkapnya!)
Pendidikan dibawa jadi menyenangkan dengan adanya Pekan 2017 ini.
“Dengan adanya kata pesta harapannya pendidikan punya image yang menyenangkan,” celetuk Soleh Solihun, Seniman dan Penulis.
Pendidikan saat ini bukan sesuatu yang perlu ditakutkan, atau sesuatu yang susah untuk didapatkan.
Apalagi dengan banyak kolaborasi, pendidikan jadi suatu hal yang menyenangkan dan anak-anak semakin bersemangat buat sekolah.
Satu lagi, Pekan juga pengin memberikan literasi ke publik kalau sebenarnya minat baca di Indonesia itu enggak rendah.
Cuma, persediaan atau akses untuk membaca bukunya aja yang belum diperhatikan.
Selebihnya karena anak-anak Indonesia belum tahu kesukaan mereka dan minat mereka apa, hal ini berpengaruh banget dalam pemilihan buku yang ingin dibaca.
Harapannya, Pekan 2017 bisa jadi langkah awal buat kita terus merasa kalau pendidikan itu sangat penting.
Jadi enggak ada lagi kata buat males ke sekolah, atau kata terlambat untuk belajar.
Karena sekolah, belajar dan membaca adalah satu paket buat membangun kualitas diri kita dan juga bangsa Indonesia!
(Sara)
(Sebenarnya apa sih fakta di balik penetapan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei? Ini jawabannya!)