Rasa panik itu sesuatu yang wajar dan sering kita alami. Apalagi di saat terdesak, misalnya ketika akan menghadapi ujian.
Tapi, gimana kalau rasa panik ini muncul secara berlebihan dan malah mengganggu aktivitas kita?
Ternyata rasa panik berlebihan ini bukan hal yang biasa lho, girls.
Panic attack atau sindrom serangan panik berbeda dengan rasa takut biasa atau rasa cemas terhadap sebuah kejadian yang dapat membuat kita stres.
Secara medis, panic attack ini terjadi tanpa alasan dan tanpa peringatan.
Kepada cewekbanget.id, T (19, Bekasi) bercerita tentang sindrom serangan panik yang ia alami.
Berikut curhatan cewek yang menderita Panic Attack dan sering melukai diri sendiri saat diserang panik.
(Lihat di sini 8 Seleb Kpop yang Menderita Penyakit Gangguan Mental & Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Mereka dan Tips Menghadapi Dan Menghentikan Serangan Panik Atau Panic Attack Berlebihan)
“Mulainya dari kecil, sekitar SD kelas 4 atau 5 pernah satu kali panik tapi aku anggap itu enggak kenapa-kenapa.
Di kelas 5 juga pernah tiba-tiba ada serangan dan waktu itu rasanya kayak pengin mati.
Mama juga pas lihat aku kayak gitu dikira cuma lagi main-main atau caper aja jadi dibiarin. Jadi waktu kecil aku enggak tahu kalau itu tuh penyakit.
Sampai akhirnya di SMA kelas 11, aku iseng buka-buka artikel dan baru tahu kalau itu adalah penyakit.
(Lihat di sini Mengenali Dan Waspada Sindrom Serangan Panik Atau Panic Attack Yang Melewati Batas Normal)
Pas SMP aku pernah di-bully habis-habisan dan enggak punya teman.
Karena itu aku sempat depresi, panik dan akhirnya melukai diri sendiri (self harm) kayak nyilet tangan sampai tangan aku penuh bekas luka dan nilaiku sempat turun.
Aku dulu masuk SMP agama dan kelasnya dibagi dua; bilingual dan reguler. Aku ikut tes dan masuk di bilingual.
Teman sekelasku pintar-pintar dan bergaya sampai akhirnya aku jadi korban bully karena mungkin mereka enggak suka dengan sikapku yang happy-happy terus dan kekanak-kanakan.
Bahkan ada satu blog khusus yang isinya hujatan buat aku dan ternyata yang nulis itu sahabatku sendiri padahal kita sering barengan.
Sejak itu, kalau ke sekolah bawaannya selalu panik, enggak mau ke kantin atau ke luar kelas, cuma di perpus saja.
(Lihat di sini Curhat Cewek yang Pernah Dibully karena Berkulit Gelap. Sedih Banget!)
Kalau lagi panik rasanya kayak pengin mati, sesak napas kayak dicekik, penglihatan kabur berkunang kunang, pengin pingsan tapi enggak bisa for some reason dan kadang aku jadi berhalusinasi hal yang enggak-enggak atau kejadian masa lalu yang enggak menyenangkan.
Halusinasi yang paling sering terjadi itu, seolah-olah aku lagi tenggelam karena kenangan masa kecil aku pernah tenggelam.
Pernah juga halusinasi flashback waktu lagi di-bully sama anak-anak terus aku nangis. Pernah juga rasanya kayak tenggelam, tangan jadi mati rasa, antara ada dan enggak dan jadi gemeteran tapi kaku, enggak bisa apa-apa. Lain kali aku merasa mual, mau muntah, perutku sakit, pusing, migrain tapi setelah sesak napas selesai, selesai juga pusingnya. Pernah serangan panik ini kambuh di kelas dan temen-temen sempet kaget juga. Waktu itu pas lagi pelajaran. Karena aku tahu jawaban UTS waktu itu salah, sehingga aku kena serangan panik ini.
(Lihat di sini 5 Kebiasaan yang Bisa Bikin Kita Tambah Gampang Cemas atau Panik dan Hal Yang Bikin Serangan Panik Atau Panic Attack Terjadi)
Panic attack ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Baca halaman selanjutnya untuk tahu cerita lengkapnya.