SHINee, f(x), Girls’ Generation, dan TVXQ adalah hasil dari kerja sama SM dengan tim produksi dari luar negeri.
Setiap grup memiliki gayanya masing-masing yang berbeda dan mencampurkan unsur-unsur pop dari Korea dan Eropa.
(Lihat di sini SM Entertainment Konfirmasi EXO Akan Segera Comeback. Ini 3 Info yang Perlu Kita Tahu)
Alasan mengapa SM mempekerjakan tim produksi dari luar negeri adalah terbukanya jalur untuk bisa masuk ke pasar internasional.
Selain itu, dengan para profesional luar negeri dalam musik ini, SM juga jadi mampu untuk mengetahui tren-tren yang sedang marak di pasaran sehingga mereka membentuk musik yang menarik bagi selera internasional.
Hal yang dilakukan oleh SM ini kemudian ditiru oleh agensi-agensi berskala menengah lainnya seperti Big Hit Entertainment, Jellyfish Entertainment, dan WM Entertainment.
Hasilnya dapat terlihat dari suksesnya BTS, VIXX, dan juga Oh My Girl.
Meskipun demikian, SM juga mengakui kalau hal ini enggak selalu menjamin keberhasilan.
Bisa saja, idol dan komposisi lagu yang sudah dibuat untuk mereka ternyata enggak cocok.
Enggak jarang hal ini malah mendatangkan kerugian bagi SM Entertainment.
Namun, siapapun yang memproduksi lagu, sebagai penggemar kita merasa bahagia karena mendapat banyak lagu yang asyik dari idola.
(Lihat di sini 14 Seleb Kpop yang Ditolak Oleh SM, YG dan JYP, Tapi Berhasil Sukses Lewat Agensi Kecil)