5 Jawaban Wirda Mansur di Buku Be Calm, Be Strong, Be Grateful, yang Bikin Kita Jadi Cewek Kuat

By Putri Saraswati, Rabu, 2 Agustus 2017 | 15:00 WIB
5 Jawaban Wirda Mansur di Buku Be Calm, Be Strong, Be Grateful, yang Bikin Kita Jadi Cewek Kuat (Putri Saraswati)

Minggu (16/7) lalu, Wirda Mansur meluncurkan buku keduanya yang berjudul Be Calm, Be Strong, dan Be Grateful di Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok.

Dalam buku yang diterbitkan oleh Penerbit Kata Depan ini, Wirda banyak bercerita tentang kesehariannya, perjuangannya meraih mimpi dan menghapal Al-Qur’an, kedekatannya dengan teman dan saudara, serta beragam cerita konyol yang pernah dia alami.

Dengan bahasa yang santai dan bersahabat, Wirda berbagi pengalamannya dan menjawab beragam pertanyaan yang dilontarkan oleh para penggemarnya.

Membaca buku ini rasanya seperti sedang diajak berbicara tatap langsung dengan sahabat.

Memotivasi pembaca untuk jadi pribadi lebih baik, tanpa terkesan menggurui.

Berikut ini 5 jawaban Wirda Mansur di buku Be Calm, Be Strong, Be Grateful yang bisa bikin kita jadi cewek kuat.

Anak dari Ustaz Yusuf Mansur ini mengaku kalau dulu dia punya kebiasaan buruk, yakni menanggapi omongan haters.

“Dulu kalau ada haters yang ngomong sesuatu ke gue, namanya bakal gue buka ke publik. 

Tapi, gue belajar bahwa yang seperti itu sangat enggak bagus. Enggak ada yang bisa lo dapetin dari berantem sama orang. Kecuali satu, lo merasa puas. Dan, itu penyakit."

“Buat bisa “semerdeka” ini, Gue harus ngelewatin perjuangan dulu.

Orang tua gue bukan tipe “pemberi” dan memberi gampangan. Kalau mau sesuatu, berlaku system barter, misalnya dengan hapalan Quran.

Papa enggak mau gue jadi anak manja, makanya gue dan adik-adik dikerasin dari awal. Biar enggak cengeng.”

“Pertemanan gue pernah hancur cuma gara-gara following dan unfollow. Akhirnya gue mutusin untuk unfollow semua orang.

Gue enggak pengin deket di medsos, tapi di kehidupan nyata malah diam-diaman. Karena pertemanan itu didasari atas keloyalitasan dan kejujuran, bukan follow-follow-an.”

Selain aktif berdakwah, Wirda juga menekuni dunia bisnis nih, girls. Bersama dengan sang ayah, dia menjalani bisnis aplikasi Paytren.

“Pengusaha itu mentalnya harus baja. Siap turun, siap rugi, siap ambil risiko, siap gagal, siap dicaci-maki customer, siap dikritik, siap jatuh bangun, siap banting tulang, dan harus tahan banting.

Tahun 2016 lalu, Wirda sempat viral karena postingannya di Instagram.

Saat itu dia mengunggah foto Youtube dan bilang bahwa suatu hari dia ingin beli saham perusahaan itu. Netizen pun banyak yang meremehkan dan meragukan cita-citanya itu.

“Kalau kita punya impian, lalu belum sampai tahap diomongin sama orang, dinyinyirin, diremehin, dan dijatohin. Artinya, impian kita belum gede. Gedein aja. Expand, enlarge. Yang penting yakin.”