Cewek dan Inovasi Baru untuk Lingkungan Sekitar di L’Oréal Girls in Science 2017

By Ifnur Hikmah, Rabu, 26 Juli 2017 | 13:30 WIB
Cewek dan Inovasi Baru untuk Lingkungan Sekitar di L’Oréal Girls in Science 2017 (Ifnur Hikmah)

Masih sering menganggap kalau sains itu bidang yang enggak seru dan membosankan?

Ternyata sains itu keren dan seru banget, lho!

Sering banget kita ngeliat permasalahan-permasalahan di sekitar lingkungan kita tapi enggak tau gimana cara menyelesaikannya. Nah, sains ternyata bisa menjadi solusi buat itu semua.

Berbekal kepedulian pada masalah di lingkungan sekitar, L’Oréal Girls in Science 2017 kembali hadir untuk menantang cewek-cewek SMA di kompetisi sains nasional yang bertajuk #TernyataSainsKeren.

Yuk, intip keseruannya di L’Oréal Girls in Science 2017!

(Baca juga: Ini yang Harus Dipersiapkan Kalau Mau Kuliah di Jurusan Sains dan Teknologi Agar Kuliah Jadi Lancar)

Dari lebih dari 100 undangan ke sekolah-sekolah di Indonesia, terpilih 8 finalis yang masing-masing timnya beranggotakan tiga orang cewek.

Tiap tim dari tiap sekolah ini masing-masing membuat sebuah karya yang keren banget.

Tim dari SMAN 1 Sukodadi, Mugi, Anita dan Ahna, membuat sebuah parit yang di dalam parit itu diisi dengan batu kali dan pasir. Nantinya parit ini bisa menjadi anti banjir dan kekeringan juga, lho!

Lalu ada juga Khonita, Prasasti dan Thytania dari SMA Dipenegoro 1 yang menyulap daun ketela rambat sebagai obat untuk demam berdarah.

Keren-keren banget, kan?

(Baca juga: Ternyata 5 Seleb Cewek Ini Jago Banget Sains & Teknologi, Keren!)

Anisya, Ludy dan Alyssa dari SMAN 99 Jakarta memanfaatkan kulit jeruk sebagai absorben penyisih besi dan mangan dalam sumber air.

Mereka bercerita kalau karya ini mereka buat karena terinspirasi dari lingkungan sekitar mereka, yaitu di sekolah.

Bahkan, pada saat melakukan demonstrasi dari hasil karya mereka, mereka menggunakan air yang mereka dapatkan dari sekolah mereka.

“Kebutuhan air di sekolah itu sangat tinggi namun air bersih agak sulit (didapatkan) sehingga kami membuat alat yang bisa menyaring air,” kata Anisya, Ludy dan Alyssa saat menjelaskan hasil karya mereka.

Hal yang serupa juga dilakukan oleh SMA 1 Citeureup yang beranggotakan Olivia, Amalia dan Ria. Ketiga cewek ini membuat sebuah cairan pembersih lantai dari ekstrak buah lerak.

“Kami ingin mengurangi penggunaan kimia pada cairan pembersih lantai karena ketika selesai membersihkan lantai, air yang mengandung zat kimia pada cairan pembersih lantai enggak baik untuk tanah dan lingkungan sekitar ketika dibuang.

Maka dari itu kami mengembangkan cairan pembersih lantai dengan menggunakan bahan alami seperti buah lerak.“

Selain itu, girls, buah lerak memang sudah digunakan dari dulu untuk membersihkan batik tulis sehingga Olivia, Amalia dan Ria ingin mengembangkannya menjadi cairan pembersih lantai.

Pengumuman pemenang dari kompetisi L’Oréal Girls in Science 2017 ini ternyata dilakukan dengan melakukan eksperimen-eksperimen sains sekaligus ingin menunjukan kalau ternyata sains itu keren.

Pengumuman pertama adalah pengumuman pemenang favorit yang ditentukan dari banyaknya ‘likes’ di Facebook fan page L’Oréal Girls in Science yang dilakukan dengan cara menyemprotkan alat pemadam kebakaran ke jas lab. Jas lab ini sudah ditulisi nama pemenang favorit dengan cat khusus yang akan muncul ketika diberi udara dingin dari alat pemadam kebakaran.

Kemudian muncul lah nama SMAN 1 Bojonegara. Tim yang beranggotakan Yanti, Risya dan Lia ini membuat pakan ternak otomatis.

Pakan ternak otomatis ini akan mengeluarkan makanan secara otomatis dengan cara memanfaatkan sensor cahaya pada handphone. Kalau ada alat ini, kamu enggak perlu repot lagi deh kalau kelupaan memberi makan kucing atau anjing peliharaanmu di rumah.

Pemenang kedua kompetisi ini jatuh kepada SMA 3 Malang dengan karyanya yang berjudul Smart Bin Model. Alat ini bisa memilah sampah sendiri sesuai dengan jenis sampah itu, entah itu kaleng atau kertas.

Sedangkan pemenang pertama L’Oréal Girls in Science 2017 jatuh kepada SMA Plus Pembangunan Jaya dengan karya mereka yang berjudul Three Maskerteens. Dinamakan seperti itu karena tim yang beranggotakan Alia, Ayu dan Ashila ini membuat sebuah masker yang diberi tiga jenis penyaring: arang dari buah bintaro, tanaman sansevieria atau lidah mertua dan kulit jeruk.

(Baca juga: 7 Cewek di Film Hollywood yang Jago Sains dan Teknologi, Inspiratif!)