Aplikasi video pendek musical.ly emang lagi digandrungi banget sama kalangan remaja.
Walaupun terkenal dengan video lipsync nya, musical.ly ternyata bisa juga digunakan untuk wadah berekspresi seni lainnya lho. Sebut aja dance, drawing, hingga skit atau komedi pendek.
Bukan cuma jadi wadah penyalur bakat, banyak pengguna musical.ly (musers) yang akhirnya menjadikan aplikasi ini sebagai sumber penghasilan. Sebagai contoh, Cynthia Santa.
Mahasiswi Desain, LaSalle College ini mengaku mendapat pundi-pundi uang dari endorsement dan sticker yang didapatkannya ketika “live”. Sticker ini nantinya bisa ditukar uang dengan rate dollar.
Kesuksesan ini berkat kreativitasnya dalam membuat konten. Dengan followers yang kini menyentuh angka 300 ribu di akun musical.ly, Cynthia jadi salah satu Top Musers di Indonesia.
Bagi yang tertarik pengin mengikuti jejak Cynthia, cewek asal Yogyakarta ini berbaik hati membagikan tips & trik membuat video viral di musical.ly nih. Intip yuk!
“Kita harus mengikuti tren. Di aplikasi musical.ly itu ada yang namanya Top List. Dari situ kita bisa lihat lagu apa sih yang lagi hits. Contohnya sekarang tuh “Baby Shark”. Setelah tahu, langsung bikin. Jangan sampai ketinggalan tren.”
“Bermain dalam editing juga penting. Manfaatin editing tools yang ada di aplikasi. Selain itu, perhatikan cahaya. Karya bagus, tapi cahaya jelek, video bakal pecah. Enggak perlu tools yang ribet kok. Aku sendiri kalau enggak pakai cahaya natural, pakai cahaya dari lampu belajar pun bisa. Usahakan sekreatif mungkin.”
“Kalau kita pengin buat video lipsync misalnya. Luangkan waktu untuk menghapal lagu. Walaupun ini video pendek, tapi persiapan harus tetap matang.”
“Jangan malu-malu buat share video kita ke teman. Bagikan juga lewat medsos biar bisa viral. Terus jangan lupa tag eman-teman kalian. Dulu sebelum aku pakai taktik tagging ini, pengikutku di musical.ly cuma 10 ribu. Sekarang semenjak rajin tagging, jadi 300 ribu. Awal-awal mikir takut terlihat alay. Tapi toh dari sini aku bisa dapat uang. Aku bisa produktif di usia muda. Kenapa harus malu?”