7 Mitos Tanda Sayang yang Masih Sering Kita Percaya. Emang Bener?

By Indra Pramesti, Selasa, 1 Mei 2018 | 11:45 WIB
Katanya cemburu itu tanda sayang, emang bener? (Indra Pramesti)

Banyak mitos soal sayang atau cinta yang membuat kita menganggap dilakukan pacar atau pasangan kita atas dasar sayang. Padahal sebenarnya, tanpa kita sadarai kita udah mengalami mental abuse.

Kenali dulu yuk 7 mitos tanda sayang yang masih sering kita percaya!

(Baca juga: )

Katanya kalau enggak cemburu tandanya enggak sayang. Kalau cemburunya masih wajar dan enggak bikin kita risih sampai sedih atau marah sih enggak apa-apa.

Tapi kalau ngobrol sama temen sendiri aja dia cemburu, itu udah enggak wajar lagi, girls.

Pasti bakal seneng banget dong kalau pacar memperhatikan apa yang kita pakai dan kita lakukan. Rasanya bikin kita jadi cewek yang paling spesial buatnya.

Tapi tunggu dulu, kalau dia sudah ngatur-ngatur baju yang akan kita pakai, ngecek hape kita, sampai menentukan kapan kita harus berpendapat, itu sih bukan perhatian lagi.

Dia cuma pengin menempatkan diri di atas kita dan membuat kita enggak berdaya.

Di sekolah ketemu, berangkat sampai pulang sekolah barengan, terus masih teleponan dan chatting-an tanpa henti sampai mau tidur. Bahkan waktu weekend dia selalu ngajak jalan.

Awalnya kita pikir dia mau deket terus sama kita, tapi lama-lama si pacar malah jadi posesif.

(Baca juga: )

Wajar kalau saat kita pacaran kita selalu ingin memberi support satu sama lain. Eiits, tapi kita harus tahu dulu nih caranya si pacar yang katanya ‘memberi support’.

Kalau dia sudah mulai mengkritik penampilan (apalagi kalau berat badan kita naik), mengomentari cara berpakaian (yang katanya norak dan heboh), atau berani komentar soal prestasi belajar (sampai menyebut kita bodoh), itu sih bukan support lagi namanya, girls.

Kalau dia memang punya niatan untuk perhatian sama kita, dia enggak punya hak untuk membuat kita merasa direndahkan seperti itu.

Cowok yang suka manja kadang kita pikir menggemaskan, tapi kalau saking manjanya dia justru enggak mau lepas dari kita, ini bisa mengganggu banget.

Apalagi kalau kita enggak bisa mewujudkan permintaannya tersebut dan dia jadi semakin marah besar. Ujung-ujungnya berantem deh.

Emang sih saling membantu dalam pacaran juga penting dilakukan untuk dilakukan kedua belah pihak. Tapi kenali dulu sikapnya yang sellau bisa diandalkan tersebut.

Ada kalanya cowok jadi menganggap kita malah enggak mampu melakukan apa-apa. Tujuannya supaya bisa diandalkan adalah kita jadi tergantung dan terikat sama dia. Ini sih udah salah banget.

Wajar kalau kita sedih saat pacar punya masalah, tapi ketika dia mulai menyalahkan kita terhadap masalah yang dia alami tersebut, hmm… kayaknya kita harus berhati-hati buat yang satu ini.

Sesungguhnya apapun masalah yang dia hadapi itu enggak ada hubungannya dengan kita sama sekali, kecuali kalau kita memang ikut andil dalam masalah tersebut.

Tapi kalau dia melakukannya karena inisitiatif sendiri, jangan mau dibuat merasa bersalah atas hal yang bukan kesalahan kita.

(Baca juga: )