Pertanyaan Tentang Apakah Cowok & Cewek Bisa Sahabatan Atau Enggak, Akhirnya Terjawab!

By Indra Pramesti, Rabu, 28 Maret 2018 | 05:26 WIB
Bisa atau enggak, ya? (Indra Pramesti)

Banyak yang berpendapat kalau cewek dan cowok enggak bisa pure sahabatan. Dapat dipastikan ada perasaan yang terpendam di salah satunya. Dilansir dari nytimes.com, sebuah survei dilakukan terhadap laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat perihal wajar atau tidak jika seorang laki-laki dan perempuan melakukan rutinitas berdua saja tanpa status berpacaran.

Jawabannya cukup mengejutkan, mayoritas perempuan dan hampir setengah laki-laki yang melakukan survei tersebut bereaksi kalau hal itu enggak wajar. Ini menunjukkan kalau lebih dari setengah responden ini enggak memiliki hubungan persahabatan dengan lawan jenis.

Emang benar cewek dan cowok enggak bisa sahabatan? Yuk cari tahu dari curhatan teman-teman kita berikut.

(Baca juga: Lakukan 6 Hal Berikut Saat Lagi Naksir Sama Sahabat Cowok!)

Asty (22) mengaku kalau dia dan sahabat cowoknya bisa saling berteman. Yuk dengerin curhatan Asty!

“Aku sama sahabat cowok aku ini udah temenan sejak awal masuk kuliah. Baik banget orangnya, kayak tiba-tiba ngirim link playlist lagu-lagu kesukaan aku. Kita juga sering travelling berdua ke luar kota kalau lagi liburan. Dia juga sering curhat termasuk tentang cewek yang dia deketin.

Enggak pernah tuh kepikiran akan jadian atau hal yang berhubungan sama naksir-naksiran. Kayaknya malah mikir bakal impossible banget kalau aku sama dia sampai ada yang saling suka. Cuma memang pas waktu dia udah punya cewek, pertemanan kita agak goyah tuh, soalnya si cewek cemburu banget sama aku. Jadi kayak mau ngapa-ngapain harus diem-diem. Ha-ha.

Frekuensi main sama dia juga jadi menurun, itu pun bukan karena salah satu dari kita ada yang diam-diam suka, tapi lebih ke menghormati perasaan pacarnya.

Tapi ada lah sering dia masih ngajakin nonton atau jalan ke café. Cuma ya gitu, diem-diem aja tanpa laporan ke pacarnya. Jahat banget enggak sih kami berdua? He-he.

Aku pribadi jadi sering mikir. Jahat enggak ya aku ke pacarnya? Aku sama dia kan sama-sama cewek kok malah aku jadi nyakitin si pacarnya ini ya?

Tapi akhirnya aku mikir, kalau dari sudut pandang temanku, menurutku dia juga butuh sosok sahabat yang bisa diajak curhat. Emang sih dia bisa cerita macem-macem sama pacarnya itu, tapi kalau dia punya masalah sama pacarnya gimana? Masa curhat sama yang punya masalah? Pasti dia curhat ke sahabatnya dong? Dan sahabatnya itu aku.