Usia 18 sering menjadi titik balik dalam hidup kita. Di usia ini kita lulus SMA dan bersiap masuk kuliah. Ini juga usia kita dianggap dewasa.
Tentunya, di masa ini ada banyak hal yang bikin kita bingung dan ragu, karena kita tentu enggak ingin masa depan terganggu kalau kita salah mengambil keputusan.
Tapi tenang, girls. Dikutip dari gurl.com, ini 8 nasihat yang harus kita tahu sebelum menginjak usia 18 tahun.
(Baca juga: cerita mahasiswa kedokteran soal suka duka kuliah di jurusan kedokteran)
Soal cowok memang enggak bakalan ada habisnya. Di usia remaja, itu saatnya kita mulai mengenal cowok atau sudah pernah pacaran.
Mungkin kita mengalami kisah cinta yang manis atau sebaliknya, tapi penting diingat bahwa enggak semua cowok itu buruk dan enggak semua cowok baik.
Dalam hidup, kita pasti akan bertemu good guy dan bad guy. Yang penting diingat adalah, dengarkan kata hati. Kalau punya feeling cowok gebetan atau pacar kita enggak baik, sebaiknya sih putusin aja.
(Baca juga: 5 hal yang bisa jadi pertimbangan kalau galau milih jurusan kuliah)
Meski kita masih tinggal sama orangtua, penting untuk mulai belajar mengatur keuangan. Terlebih kalau kita tinggal jauh dari rumah, misalnya kost.
Mulai bikin perencanaan, dan catat pengeluaran serta pemasukan. Sehingga, ketika nanti kita mulai bekerja, kita sudah terbiasa mengatur duit sendiri.
Enggak bakalan ada yang namanya gaji habis dua minggu setelah gajian.
Masih ada hubungannya dengan poin di atas, sebaiknya kita juga mulai menyiapkan masa depan, termasuk dalam hal finansial.
Buat daftar apa yang ingin kita capai di satu, lima, atau sepuluh tahun mendatang, juga langkah-langkah yang akan ditempuh.
Begitu juga dengan masalah keuangan. Enggak ada salahnya untuk membuka tabungan masa depan.
(Baca juga: apakah masuk jurusan kuliah menjanjikan bisa menjamin masa depan yang menjanjikan juga?)
Kesehatan fisik itu penting, tapi kesehatan mental juga harus diperhatikan. Semakin dewasa, tanggung jawab kita semakin banyak sehingga kita jadi rentan stres.
Kita bisa menjaga kesehatan mental dengan mulai mencintai diri sendiri dan tahu apa yang kita inginkan.
Enggak perlu malu jika kita butuh bantuan psikolog jika kita memiliki tanda-tanda anxiety, panic attack, dan penyakit mental lainnya.
Peer pressure atau tekanan di kehidupan kampus itu tinggi banget. Kita juga cenderung ingin membuktikan diri, sehingga susah untuk menolak ajakan, misalnya ikut kepanitiaan atau UKM.
Kenali kemampuan diri sehingga kita enggak merasa capek dan kelimpungan karena enggak bisa mengatur waktu nantinya.
Begitu juga dalam pertemanan, karena menganggap sudah dewasa, kita pengin mencoba hal yang sebelum ini enggak bisa kita lakukan karena batasan umur. Jika merasa ajakan teman akan merugikan, kita harus menolaknya.
Bilang enggak memang susah, tapi kita harus tahu kapan saat yang tepat untuk bilang enggak.
(Baca juga: 5 cara mencari jurusan kuliah yang tepat)
Begitu kuliah, kita dituntut harus bisa mengatur waktu dengan baik. Jadwal enggak lagi diatur oleh guru atau pihak sekolah, melainkan diri sendiri.
Kita juga punya banyak kesempatan untuk aktif di luar bidang akademik.
Sehingga, menentukan skala prioritas itu penting banget. Jangan sampai kita menjadi deadliner sejati yang suka menunda-nunda pekerjaan.
Tugas kuliah dan kepanitiaan, pekerjaan part time, dan memikirkan masa depan itu penting.
Tapi, kita juga harus punya waktu untuk bersenang-senang. Sesederhana memiliki waktu untuk me time. Hitung-hitung menyediakan waktu untuk recharge energi.