Cewek Wajib Tahu! Waspada Bahaya Bath Bomb Buat Vagina Kita

By Indra Pramesti, Sabtu, 21 Oktober 2017 | 13:10 WIB
Biarpun tampilannya menarik, bath bomb ternyata berbahaya bagi vagina! (Indra Pramesti)

Warna-warni bath bomb yang aestetik memang lagi nge-hits di Instagram. Tapi dibalik tampilannya yang menarik tersebut, ternyata bath bomb memiliki dampak negatif pada organ intim kita, terutama vagina.

Yuk telusuri lebih lanjut soal bahaya bath bomb buat vagina kita!

(Baca juga: )

Dikutip dari self.com, Michael Cackovic, MD, seorang ob/gyn di Ohio State University Wexner Medical Center, menyatakan bahwa ada sekitar 10-20 bakteri yang normalnya hidup di vagina. Bakteri inilah yang menjaga agar pH dalam vagina tetap seimbang antara 4 dan 4,5.

Namun, pH tersebut dapat terganggu dengan adanya zat-zat kimia sehingga memberi kesempatan untuk bakteri jahat mengambil alih kelembapan vagina dan bisa berakibat infeksi.

Sementara itu Jessica Shepherd, M.D, seorang ahli gynecology di University of Illionis at Chicago, mengatakan bahwa perubahan keseimbangan pH ini dapat menyebabkan iritasi atau gatal-gatal dan bisa mengakibatkan cairan keluar dari vagina.

Bath bomb memiliki zat kimia yang bisa memunculkan aroma yang wangi. Tapi saat kita beredam dalam air yang sudah diberi bath bomb, ada kemungkinan zat-zat kimia ini akan masuk ke dalam vagina. Inilah awal mula dari terganggunya keseimbangan pH tersebut.

(Baca juga: )

Meski begitu, Cackovic dan Shepherd sepakat bahwa terganggunya keseimbanagn pH vagina karena bath bomb hanyalah risiko semata. Yang artinya, ada yang terganggu dengan dan ada juga yang tidak terganggu.

Pada akhirnya, bath bomb yang larut pada air saat berendam mengalami kontak langsung dengan kulit dan vulva (bagian luar vagina), serta tidak selalu bisa masuk ke bagian vagina terdalam.

Jadi selama tidak ada kontak langsung antara zat kimia pada bath bomb yang masuk ke vagina, maka vagina kita akan baik-baik saja. Sebagai catatan, bukan cuma bath bomb yang bisa menimbulkan risiko ini, tapi juga sabun, deterjen, dan minyak.

Cackovic dan Shepherd menyarankan untuk mencoba bath bomb terlebih dahulu, kemudian cek apakah ada gejala-gejala tidak wajar yang terjadi pada vagina kita seperti; iritasi, gatal, bau, atau ada cairan yang keluar.

Orang yang pernah terjangkit infeksi jamur pada vaginanya, lebih baik menghindari penggunaan bath bomb.

(Baca juga: )