Ngerasa bosan dalam sebuah hubungan memang wajar di alami banyak orang. Kadang, ini disebabkan karena akibat dari hilangnya kecocokan antara satu sama lain.
Akhirnya salah satu dari kita dan pacar ada yang ngajak ‘break’, dengan harapan saat balikan nanti, kita dan dia udah enggak bosen lagi. Meski begitu, enggak sedikit dari kita yang menganggap kalau ‘break’ itu pada dasarnya ya minta putus. Nah, biar enggak bingung dan ujung-ujungnya makin berantem, yuk kenali dulu perbedaan antara ‘break’ dan beneran putus!
(Baca juga: Perbedaan Cowok yang Suka dan Beneran Cinta Sama Kita)
Yang membedakan antara ‘break’ dan beneran putus sebenarnya terletak di tujuan (intention). Dua orang memilih untuk putus biasanya disebabkan karena kedua belah pihak sama-sama tidak diuntungkan lagi dalam hubungan tersebut.
Tujuan dari putus adalah enggak ada lagi keinginan untuk melanjutkan hubungan. Mungkin nantinya kita dan dia masih bisa temenan, tapi hubungan cinta kita dan dia udah benar-benar putus.
Sementara ‘break’ adalah putus sementara yang pada akhirnya nanti bakal balikan lagi, bisa setelah beberapa minggu atau pun bulan. Tujuan dari ‘break’ adalah kita dan pacar bisa melihat perspektif lain dari hubungan kita berdua. Supaya nantinya kita dan dia bisa melanjutkan hubungan pacaran dengan pandangan yang lebih fresh.
(Baca juga: 10 Pasangan Zodiak yang Bakal Berakhir Bahagia. Zodiak Kamu dan Dia Termasuk Juga?)
Kenyataannya, banyak kasus dua orang yang berpacaran memilih ‘break’ padahal di dalam hati mereka, mereka sama-sama tahu kalau hubungan tersebut enggak bisa dilanjutkan lagi.
Dalam kasus ini, pilihan ‘break’ dianggap salah karena kedua belah pihak enggak menyelesaikan masalah, tapi hanya ‘membekukan’ masalah mereka saja. Stuck, artinya, enggak ada penyelesaian dan perubahan.