7 Tanda yang Tanpa Disadari Menunjukkan Seseorang Adalah Sosiopat. Wajib Tahu!

By Indra Pramesti, Senin, 20 November 2017 | 09:04 WIB
Ini dia tanda seseorang adalah sosiopat! (Indra Pramesti)

Psikopati dan sosiopati adalah dua jenis gangguan kepribadian yang sering membingungkan. Meski kedua gangguan kepribadian ini nyaris sama, karakteristik yang ditunjukkan oleh penderitanya adalah berbeda. Dua gangguan kepribadian ini dikategorikan sebagai Antisocial Personality Disorders yang memiliki karakteristik utama yang nyaris sama.

Untuk membedakan keduanya, psikopati sering dipercaya sebagai bentuk dari pengaruh genetik, sementara sosiopati dipengaruhi oleh lingkungan mulai bayi hingga ia tumbuh dewasa. Dibandingkan dengan psikopati, sosiopati masih memiliki rasa empati terhadap orang lain, hanya saja dia tidak peduli. Kebanyakan, seseorang yang menderita sosiopati pernah mengalami kekerasaan fisik atau emosional.

Penderita sosiopati, bisa terjadi pada siapapun, termasuk orang-orang terdekat kita. Yuk kenali tanda-tanda yang sering enggak kita sadari kalau seseorang adalah sosiopat!

(Baca juga: Menurut Orang Korea, Tahi Lalat Bisa Menunjukkan Nasib Percintaan Kita. Seperti Apa Nasib Percintaanmu?)

 

Sosiopat punya kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri dan mengklaim sesuatu sebagai miliknya. Ketika seseorang mengkritik perilakunya itu, dia akan berusaha untuk memutarbalikkan fakta sehingga membuat orang tersebut lah yang egois dan memintangkan diri sendiri.

Kecenderungannya untuk melakukan hal seenaknya sendiri tersebut adalah karena dia memiliki kharisma yang menarik banyak orang. Kharisma yang dia miliki ini akan dia gunakan untuk memanfaatkan atau memanipulasi orang lain demi keuntungannya sendiri.

Umumnya, seorang sosiopat dulunya pernah memiliki masalah akademik dan perilaku. Meski begitu, bahkan ada juga penderita sosiopat yang dulunya terlibat dalam masalah hukum.

Seorang sosiopat kerap berbohong, licik, dan tahu bagaimana meyakinkan orang lain supaya percaya pada dirinya.

Seseorang dengan sosiopati juga memiliki kesulitan untuk berteman dan mempertahankan pertemanannya. Jika dibandingkan dengan psikopat, sosipat masih memiliki moral, hanya saja dia enggak peduli dan memilih untuk bertahan dengan perilaku sosial yang dibentuknya.

Seorang sosiopat tidak mempedulikan kebutuhan, hidup, dan keamanan mereka. Kecenderungan ini terlihat dari hal-hal berbahaya yang sering dia lakukan. Sebaliknya, seorang sosiopat lebih mementingkan keselamatannya sendiri. Jika dia sedang mengalami masalah genting, dia akan menuduh dan menyalahkan orang lain.

Dalam hal personal dan profesional, seorang sosiopat sering kesusahan untuk merencanakan sesuatu dan enggak memiliki tujuan masa depan yang realitis. Seorang sosiopat juga sering menunjukkan perilaku yang enggak segan untuk memanfaatkan orang lain tanpa pikir dua kali.

Seseorang memiliki sosiopati ditandai dengan caranya yang kesusahan mengontrol emosinya sendiri. Sekali waktu dia akan menunjukkan emosi yang stabil dan tenang, enggak lama dia bisa jadi orang pemarah hingga ada kemungkinan berujung ke kekerasan fisik atau pun mental.

Sikapnya yang enggak bisa mengontrol emosinya ini bisa berakibat kekerasan kepada orang lain atau bahkan hewan sekalipun.  

Ketika seorang sosiopat menginginkan sesuatu, dia enggak akan berpikir dua kali untuk melakukan apapun, termasuk jika harus menyakiti orang lain, asalkan dia bisa mencapai tujuannya tersebut. Setelah melakukannya, sosiopat enggak akan menunjukkan perasaan bersalah atau pun menyesal. Ini dikarenakan seorang sosiopat memiliki emosi dan rasa empati yang rendah.

(Baca juga: 5 Tanda Gebetan Kita Adalah Calon Pacar yang Posesif, Hati-hati!)