5 Gejala Saat Menstruasi yang Berbahaya Buat Kesehatan Reproduksi. Wajib Tahu!

By Indra Pramesti, Senin, 20 November 2017 | 09:45 WIB
Waspadai gejala saat menstruasi yang membahayakan kesehatan reproduksi kita! (Indra Pramesti)

Sebagai seorang cewek, siklus menstruasi jelas bukan hal yang asing lagi buat kita. Meski sudah menjadi hal biasa, kita juga perlu tahu kalau banyak gejala-gejala saat menstruasi yang ternyata punya dampak berbahaya terhadap kesehatan reproduksi kita.

Yuk kenali 5 gejala saat menstruasi yang berbahaya buat kesehatan reproduksi!

(Baca juga: Kebiasaan Makan 6 Seleb K-pop Buat Menjaga Tubuh Supaya Langsing. Bisa Ditiru!)

Pada dasarnya, mengeluarkan darah menggumpal saat menstruasi memang normal. Tapi kalau kita terus mengeluarkan banyak gumpalan darah dan dengan ukuran yang besar, maka ini bisa dijadikan tanda kalau kita terkena uterine fibroid.

Uterine fibroid adalah jenis tumor yang berkembang di uterus. Selain keluar gumpalan darah, gejala lainnya adalah nyeri di bagian pelvis, sering buang air kecil, dan siklus menstrusi berlangsung lebih dari satu minggu.

Keluar banyak darah ketika menstruasi sehingga menyebabkan harus sering ganti pembalut setiap satu jam sekali adalah pertanda buruk buat kesehatan reproduksi kita. Gejala ini bisa menandakan kalau kita memiliki polip di dalam uterus atau uterine fibroid.

Selain pendarahan yang berlebihan, gejala lainnya yaitu disertai dengan sesak napas dan sakit kepala. Pendarahan yang berlebihan ketika menstruasi juga bis ajadi pertanda kalau kita mengalami anemia dan hormon yang enggak seimbang. Makanya kalau menemui gejala-gejala tersebut, kita wajib menemui dokter sesegera mungkin. Tujuannya supaya pendarahan bisa segera diperlambat atau dihentikan.

Lamanya menstruasi setiap cewek pasti berbeda-beda, dan enggak sedikit yang mengalami menstruasi lama. Tapi yang perlu diperhatikan adalah, kalau kita enggak terbiasa mengalami menstruasi lama, maka hal ini jadi enggak normal.

Menstruasi yag lebih dari tujuh hari bisa terjadi karena penyebab dari polycystic ovary syndrome (PCOS) dan uterine polyps. Yang paling parah lagi, gejala ini juga bisa menandakan risiko kanker uterine.

(Baca juga: 10 Pasangan Zodiak yang Bakal Berakhir Bahagia. Zodiak Kamu dan Dia Termasuk Juga?)

Umumnya, siklus menstruasi pada cewek terjadi sekitar 21 hingga 35 hari. Tapi, kalau jarak antara masa menstruasi kita kurang dari 20 hari, maka kita perlu waspada girls. Hal ini bisa menandakan kalau kita terkena ovulatory dysfunction (disfungsi pada sel telur) atau gangguan tiroid. Indikasi lain yang dapat ditunjukkan dari siklus menstruasi yang pendek adalah PCOS dan uterine polyps.

Siklus menstruasi enggak normal biasanya ada yang disebabkan karena stres atau berolahraga secara intens. Penyebab lainnya yang lebih berbahaya adalah karena ada gangguan tiroid.

Kalau kita sering mengalami siklus menstruasi enggak normal disertai dengan rasa sakit, maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter sesegara mungkin. Kasus ini biasanya terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh kita.

(Baca juga: 7 Perbedaan Cowok yang Kagum dan Naksir Sama Kita!)