Curhat Cewek yang Jadi Korban dari Perselingkuhan Ibunya. Bikin Pengin Nangis!

By Kinanti Nuke Mahardini, Sabtu, 21 April 2018 | 13:30 WIB
Putus Karena Diselingkuhin? Ini 5 Pelajaran Yang Bisa Kita Ambil (Kinanti Nuke Mahardini)

Memiliki sebuah keluarga yang bahagia tentu jadi dambaan setiap orang. Menjadi keberuntungan yang patut disyukuri jika memiliki keluarga yang utuh dan harmonis. Sayangnya, keberuntungan tidak berpihak pada Farah (16).

Keluarganya memang masih utuh, tapi tidak harmonis karena seseorang yang tiba-tiba masuk ke keluarganya. Kepada Cewekbanget.id, Farah menceritakan kisahnya.

“Menurutku, perselingkuhan itu seperti lingkaran setan. Ibu tidak akan pernah bisa lepas dari OM.”

(Baca juga: 10 Hal yang Harus Introvert dan Ekstrovert Pahami Satu Sama Lain. Wajib Tahu!)

Keluargaku bisa dibilang sebagai keluarga yang normal. Meskipun kakak laki-lakiku berandalan dan suka bikin onar, tapi kakak perempuanku tenaga ahli kesehatan yang terpandang di desaku. Ayah adalah seorang Kepala Sekolah dan ibu seorang ibu rumah tangga.

Kehidupan kami berjalan lancar hingga ibu mengikuti reuni Sekolah Menengah Pertama. Ibu bertemu dengan teman laki-lakinya, yang biasa aku panggil dengan OM.

Mulanya aku tidak curiga, karena setiap ibu pergi untuk bertemu OM di pusat perbelanjaan, aku selalu diajak. OM juga orang yang amat sangat baik. Ia selalu membelikanku baju, perlengkapan sekolah, tas, bahkan sepatu.

Selain itu, sifat OM juga humoris dan obrolan kami selalu nyambung. Aku sempat berpikir bahwa OM lebih baik dibanding ayahku yang pendiam dan membosankan.

Hari berganti hari, aku semakin sibuk dengan kegiatan sekolah. Aku menjadi jarang diajak ibu pergi dan bertemu dengan OM. Aku lebih fokus dengan kegiatan sekolahku.

Hingga suatu hari, kakak perempuanku membentak Ibu dan mengatakan bahwa ia malu menjadi anak dari seorang yang murahan. Aku kaget kenapa kakak perempuanku berkata seperti itu. Ayah hanya diam. Kakak laki-lakiku sudah pergi dari rumah.

Kakakku yang berteriak histeris menjadi perhatian seluruh warga desa. Mereka berkumpul di depan rumahku. Aku melihat OM datang, menarik tangan ibu seolah akan membawanya pergi. Sontak aku menangis padahal aku enggak tahu apa yang terjadi.

Aku ditenangkan oleh tetanggaku dan memintaku untuk sabar dan menceritakan seluruh kejadiannya. Dari situ, aku tahu bahwa ibuku ternyata berselingkuh dengan OM hingga berciuman di dalam mobil dan ketahuan oleh warga desa.

Lututku lemas, aku mencoba kembali ke rumah didampingi dengan tetanggaku.

Semua orang berkumpul. Ayahku, ibu, OM, kakakku, Pak RT, Pak Kepala Desa, dan beberapa warga yang mengaku memergoki ibuku berciuman. Aku ikut dalam “kumpulan” itu. Ayah tetap seperti biasa diam dan hanya iya-iya saja.

Ibu mengungkapkan alasan mengapa ia berselingkuh. Ia bosan dengan sosok ayah yang pendiam sedangkan OM hampir selalu memuji ibu. Ibu meminta bercerai dari ayah dan ayah lagi-lagi hanya “iya”, menuruti kata ibu. Aku dan kakakku menangis enggak tahu bahwa keluarga kami akan hancur.

Pak RT menengahi dan setelah melalui proses yang panjang ayah dan ibu tidak jadi bercerai. Hari berikutnya, OM dengan santai datang ke rumah. Seperti biasa ia membawakan makanan untuk kami semua.

Aku bertanya pada ibu mengapa “orang pengganggu” alias OM masih berada di sini. Ibu hanya menjawab bahwa ia adalah orang yang ibu cintai dan aku diharapkan menghargai keputusannya.

(Baca juga: 7 Hal yang Sebaiknya Dihindari saat Bangun Tidur di Pagi Hari)

Dilansir dari dianerehm.org, alasan mengapa orang tua berelingkuh sangat beragam. Orangtua yang berselingkuh biasanya ingin memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi. Ia ingin mendapatkan kesejahteraan yang lebih bagi dirinya dan anak-anak.

Bukan hanya itu, seseorang yang berselingkuh biasanya didasari karena kesalahan pasangan atau perasaan bosan dan putus asa terhadap pasangan.

Usia 16-21 tahun merupakan usia di mana anak mencari identitas dirinya. Dilansir dari dailymail.co.uk, seorang anak di usia remaja yang melihat orangtuanya berselingkuh biasanya akan terguncang psikologisnya, khususnya tentang sosok teladan yang harus ia tiru.

Seorang anak pada usia tersebut membutuhkan role model dan biasanya ia akan meniru orangtuanya. Penemuan tentang perselingkuhan orangtuanya biasanya akan membuat anak menjadi insecure terhadap kejujuran dan integritas.

Seorang anak yang menjadi korban perselingkuhan akan menjadi lebih sensitif, mudah marah, pemalu, bahkan menarik diri dari lingkungan sosialnya.

(Baca juga: 12 Masalah Introvert yang Sering Dialami Sehari-hari. Pernah Mengalaminya?)

Mengetahui orangtua yang berselingkuh memang enggak akan pernah mudah. Beberapa hal yang harus dilakukan, Cewekbanget.id melansir dari kindredmedia.org, ialah jangan pernah memihak pada salah satu orang tua meskipun kita tahu salah satu dari mereka menjadi yang paling tersakiti.

Tetap bersikap netral. Kemudian jika kita sudah  muak dan ingin menceritakan masalah kita, bicarakan pada psikolog atau orang yang netral.

Jangan pernah membicarakan pada salah satu pihak keluarga dari ayah atau dari ibu karena bisa jadi pandangan mereka menjadi tidak netral.