5 Jenis Toxic Family yang Bisa Membuat Kita Merasa Miris. Bikin Sedih!

By Indah Permata Sari, Kamis, 23 November 2017 | 12:59 WIB
5 Jenis Toxic family yang Bisa Membuat Kita Merasa Miris. Bikin Sedih! (Indah Permata Sari)

Hal-hal yang terjadi di dalam keluarga kita biasanya enggak untuk kita sharing ke orang lain karena itu adalah salah satu privasi kita. Toxic family adalah kelemahan kita yang bisa membuat kita menjadi terpuruk atau bisa juga jadi penguat kita dalam menjalani hidup. Ini 5 jenis toxic family yang pasti akan membuat kita merasa miris. Bikin sedih!

Apa yang terjadi dengan orang tua kita, terkadang kita sebagai anak dilihat sebagai bagian dari keluarga yang enggak perlu bahkan enggak boleh ikut campur. Termasuk mengenai perselingkuhan yang dilakukan salah satu atau kedua orang tua kita. Sebagai anak, kita menuntut mereka untuk bersama memberikan kasih sayang kepada kita secara penuh bukannya egois mementingkan perasaan mereka sendiri dengan melakukan selingkuh. Tentu orang tua punya alasan sendiri, tapi akan lebih baik jika orang tua bisa menjelaskan mengapa perselingkuhan tersebut bisa terjadi.

Contoh kasus nyatanya seperti video viral yang belakangan ini terjadi mengenai pertengkaran antara anak dengan inisial SH yang melabrak wanita selingkuhan ayahnya yang berinisial JD. Seorang SH bisa begitu berani melabrak wanita yang dia anggap sudah menghancurkan keluarganya wajar terjadi terlebih lagi jika enggak ada pendekatan yang baik yang seharusnya dilakukan oleh ayahnya.

(Baca juga : )

Buat kita yang memiliki orang tua yang keduanya sangat sibuk bekerja, maka akan sulit bagi kita untuk bisa memiliki waktu bersama dengan mereka. di saat ibu kita free, ada kemungkinan ayah kita yang lagi banyak kerjaan dan begitu pun sebaliknya. Enggak salah mereka bekerja, karena demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk masa depan kita. Tapi yang kita inginkan sesungguhnya adalah tambahan waktu untuk bisa bersama. Karena itu biasanya anak yang kedua orang tuanya sibuk bekerja, jadi enggak betah di rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman. Orang tua pun enggak bisa memantau dengan siapa kita bergaul karena dia sudah sangat disibukkan dengan kerjaan.

Contoh kasus yang bisa terjadi adalah adanya pergaulan bebas yang dilakukan oleh anak yang keuda orang tuanya sangat sibuk bekerja. Karena orang tua enggak bisa memantau dan enggak tahu siapa teman-teman anaknya, maka mereka enggak sadar kalau anaknya sudah terlibat pergaulan bebas.

(Baca juga : )

Patriarki adalah sistem sosial yang menenpatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam hak sosial. Sistem seperti ini masih banyak dianut dalam sebuah keluarga, di mana ayah atau anak laki-laki akan diutamakan dalam keluarga.

Menurut pengakuan cewek yang berinisial RA, keluarganya menganut sistem patriarki dan ayahnya akan selalu memintanya dan juga ibu nya untuk memenuhi kebutuhan ayahnya, anak laki-laki yang mana adalah adik dari RA, dan juga termasuk keluarga besar ayahnya. Bagi ayah RA, tugas perempuan di sebuah keluarga ialah selalu mematuhi perintah dan juga banyak mengerjakan tugas di rumah. Hal ini membuat RA enggak betah di rumah, tapi karena dia sudah terbiasa jadi dia yang merubah mindsetnya dan mengikuti sistem yang dianut ayahnya. Dia tahu sikapnya ini salah, namun untuk saat ini dia lebih memilih mengikuti sistem karena menghindari konflik keluarga.