Gak Baik, Ini 5 Alasan Remaja Melakukan Hubungan Seks Saat Pacaran

By Dok Grid, Kamis, 2 Januari 2025 | 11:22 WIB
Ini alasan paling umum remaja melakukan hubungan seks saat pacaran! (Indra Pramesti)

Orang tuanya marah besar hingga melaporkan cowok tersebut ke polisi. Meski akhirnya cowok itu mau bertanggungjawab dan menikahi Bunga.

Baca Juga: 3 Tanda-tanda Cowok Hanya Ingin Berhubungan Seks Denganmu, Simak 

Pengaruh Teman

Faktor lainnya adalah pengaruh dari teman-teman demi mendapatkan pengakuan. Pada dasarnya, pengaruh teman ini bisa kita patahkan kalau kita punya kesadaran diri sendiri yang kuat.

Misalnya saat berpacaran, kita punya kendali atau kuasa atas tubuh kita. Harga diri yang baik dari cowok dan cewek yang lagi berpacaran akan sangat membantu mereka untuk berani menghindari dan menolak.

Kalau teman kita sudah mulai ngeledek kita, seperti ngatain cupu karena belum pernah berhubungan seks, balas saja ucapannya seperti, 'Gue udah ngerasa bahagia sama dia tanpa harus ngelakuin hubungan seks kok'.

Dan yang paling penting adalah, bagaimana kita bisa berpegang teguh kepada prinsip kita itu.

Susah sih memang kalau harus ngelawan pengaruh teman. Tapi susah bukan berarti enggak bisa. Bisa.

Selalu ingat-ingat risiko yang bakal kita peroleh kalau ngelakuin hubungan seks sebelum menikah.

Baca Juga: 4 Cara Menolak Ajakan Seks Atau Sexting Chat Dari Cowok, Simak

Ingin Menikah

Biasanya alasan ini muncul karena miskonsepsi yang sering berkembang di masyarakat, bahwa ketika kita menikah maka hidup kita otomatis menjadi bahagia, terlebih lagi ketika kita menikah muda.

Padahal di atas kertas fakta tersebut berkebalikan lho girls. Menurut laporan dari UNICEF dan Badan Pusat Statistik tahun 2016, telah terjadi 212.000 kasus perceraian di seluruh Indonesia. Perkawinan usia muda menjadi salah satu penyebab tingginya angka perceraian tersebut.

Selain itu juga ditemukan bahwa satu dari tujuh anak perempuan yang hidup di daerah perkotaan menikah sebelum usia 18 tahun.

Mengejutkan bukan? Saat kita berpikir kalau anak-anak di pedesaan cenderung melakukan pernikahan dini, kenyataannya malah sebaliknya.

Bukan hanya karena secara fisik masih belum siap, psikolog Ajeng Raviando juga menuturkan bahwa ada banyak risiko emosional yang bisa kita alami jika melakukan pernikahan usia dini.

"Anak yang menikah sebelum 18 tahun seringkali dianggap sebagai orang dewasa dan harus memikul tanggung jawab yang sangat besar. Kasus ini bisa membuat mereka berhadapan dengan berbagai persoalan rumah tangga yang erujung perceraian. Akibatnya, anak akan merasa cemas, depresi, hingga mendorong mereka untuk memiliki pikiran bunuh diri," tegas Psikolog Ajeng Raviando.

Baca Juga: Hindari 4 Jenis Ciuman Ini Selama Menjalin Asmara Pacaran Kita