Seperti yang kita tahu, kalimat ‘Just Be Yourself’ adalah klasik banget tapi sama sekali enggak kuno. Sampai kapan pun, dengan menjadi diri sendiri adalah pilihan terbaik yang bisa kita lakukan.
Termasuk saat lagi PDKT dengan gebetan, apa pun risikonya sebaiknya kita tetap bisa menjadi diri kita apa adanya. Ini 5 alasan mengenai pentingnya jadi diri sendiri saat PDKT dengan gebetan. Wajib tahu!
Kita enggak mau dong dinilai fake oleh orang lain, apalagi sama gebetan. Kita pasti enggak mau diri kita terlihat jelek di matanya, dan menjadi pribadi yang lain bukanlah jawabannya.
Justru kalau kita menutupi jati diri kita, maka di saat itulah kita menjadi fake. Jadi, walaupun kita merasa ada kekurangan pada diri kita, tingkatkan percaya diri dan berubah menjadi lebih baik lagi bukannya hanya menutupi saja.
Dengan menjadi diri sendiri, kita bisa juga mengetes pacar apakah dia memang menyukai kita apa adanya atau justru hanya main-main saja.
Memang jujur mengenai hal yang membuat kita merasa minder sangat sulit, tapi lebih sulit lagi jika kita terus bertahan menutupi semua itu hanya untuk cowok yang enggak tulus.
Kita juga bisa bantu gebetan untuk memberikan treat terbaiknya terhadap kita. Kalau kita menutupi jati diri, maka akan sulit bagi gebetan buat memperkirakan bagaimana sikapnya yang tepat untuk kita.
Misalnya, kita sebenarnya enggak suka makan coklat, tapi karena enggak enak sama gebetan yang beliin kita coklat, kita jadi memakannya.
Gebetan sama sekali enggak mengetahui hal itu dan dia merasa baik-baik aja ngasih kita coklat. Padahal niat dia kasih kita coklat karena mengira kita suka coklat.
Untuk apa melakukan hal yang enggak membawa kebahagiaan buat kita sama sekali? Bayangin deh lelahnya harus terus berpura-pura di hadapan orang yang kita suka.
Bukannya merasa senang, tapi justru kita akan menjadi enggak bahagia. Mungkin awalnya merasa senang karena gebetan terlihat suka, tapi lama kelamaan kita akan merasa lelah dan ujungnya enggak akan berakhir baik.
Mungkin hal ini enggak kita sadari ketika menutupi jati diri kita yang sebenarnya. Tapi sesungguhnya, kita pasti akan selalu merasa bersalah karena hal yang kita lakukan enggak jauh beda dengan berbohong.