Seorang psikolog asal Amerika, Carl Rodgers, mengatakan bahwa empati sangat berguna untuk melihat sesuatu lewat perspektif orang lain, sehingga meudahkan kita untuk membaca emosi dan tujuan mereka dengan lebih baik.
Nge-judge seseorang dari penampilan mereka memang terlihat dangkal, tapi sebenarnya lewat sebuah penampilan kita bisa membaca banyak hal dari orang tersebut. Tanpa kita sadari, penampilan juga memberi clue tentang kepribadian seseorang juga.
(Baca juga: 6 Zodiak yang Paling Berpotensi Jadi Psychopath. Zodiak Kamu Termasuk Juga?)
Mirip seperti poin kedua, body language atau bahasa tubuh bisa mengindikasikan perasaan seseorang. Ketika seseorang sedih, dia akan menundukkan kepala dengan bahu rendah.
Ketika seseornag lagi cemas, dia akan cenderung berkeringat, sering ngecek smartphones atau memainkan jari-jarinya.
Membaca ekspresi wajah seseorang memang enggak semudah yang kita kira. Bahkan setiap sisi wajah seseorang bisa menunjukkan emosi yang berbeda-beda. Meski ada juga yang jelas.
Emosi bahagia biasanya ditunjukkan dengan senyuma. Tapi ada juga perasaan yang merupakan kombinasi dari perasaan lainnya. Seperti rasa malu. Ada orang yang tersenyum ketika malu, meski senyumnya cenderung lebih rapat jika dibandingkan dengan senyum kebahagiaan.
Kalau kita mau berhasil ‘membaca’ seseorang, kita perlu berpikir objektif. Fokuslah terhadap apa yang mereka katakan dan lakukan saat berhadapan dengan kita.
Kalau kita enggak objektif, bakal sulit buat kita untuk memahami orang tersebut dengan baik.
Manusia itu kompleks. Makanya, kalau kita pengin lihai ‘membaca seseorang, kita perlu sabar dan terus berlatih. Caranya adalah dengan banyak-banyak ngobrol dengan orang.
Dari ngobrol itu, kita juga jadi bisa tahu apakah yang kita pikirkan terhadap orang itu benar atau enggak.
(Baca juga: 5 Hal Penting Yang Harus Ada Di Dalam Patah Hati Survival Kit Kita!)