Kamu Harus Tahu, Inilah 9 Pertanyaan Mengenai Penyakit Seksual Menular

By Dok Grid, Selasa, 16 Juli 2024 | 18:25 WIB
Info tentang penyakit menular seksual yang wajib kita tahu (Indra Pramesti)

Cewekbanget - Sebagai cewek, penting bagi kita untuk memahami tentang seluk beluk penyakit menular seksual yang bisa mengancam kesehatan organ intim kita.

Pertanyaan Seputar Penyakit Seksual Menular

Berikut ini adalah 9 pertanyaan tentang penyakit menular seksual yang akhirnya terjawab. Kamu wajib tahu, simak:

Apa yang dimaksud dengan penyakit menular seksual?

Penyakit mneular seksual atau biasa disebut Sexually Transmitted Disease (STD) atau Sexually Transmitted Infections (STI) adalah segala macam penyakit yang dapat menyebar lewat perantara seks (bisa melalui penetrasi vagina, oral, atau pun anal).

Seberapa serius penanganan penyakit menular seksual?

Penyakit menular seksual dibedakan menurut cara penyembuhannya.

Beberapa penyakit menular seksual yang bisa disembuhkan di antaranya: klamidia, gonorhea, dan sifilis (disembuhkan dengan antibiotik).

Sementara herpes, HPV, dan HIV tidak bisa disembuhkan, tapi ada beberapa acara yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya.

Baca Juga: 8 Penyakit Kritis di Indonesia yang Biaya Pengobatan Sampai Triliun Rupiah 

Seberapa besar kemungkinan seseorang terjangkit penyakit menular seksual?

Sekitar 75% orang telah aktif secara seksual memiliki kemungkinan terjangkit HPV, yang artinya, setidaknya setiap orang berpotensi terjangkit penyakit menular seksual sekali dalam hidupnya.

Bagaimana cara mengetahui jika kita terjangkit penyakit menular seksual?

Mulai kenali gejala yang muncul dalam organ intim kita, misalnya; ruam, benjolan, gatal-gatal, luka, kutil, bau yang menyengat, atau pun cairan yang keluar dari vagina dan tampak tidak normal.

Meski begitu, seseorang yang terjangkit penyakit menular seksual kadang tidak langsung menunjukkan gejala-gejala tersebut.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk melakukan tes setidaknya sekali dalam setahun.

Apakah cairan yang keluar dari vagina selalu jadi pertanda kita terkena penyakit menular seksual?

Belum tentu. Ada beberapa cairan normal yang keluar dari vagina, dan tidak menimbulkan bahaya apapun.

Namun, kita harus waspada terhadap cairan yang memiliki bau dan warna yang enggak normal. Cairan ini bisa menjadi salah satu gejala klamidia atau infeksi jamur. 

Apa yang dimaksud dengan herpes?

Herpes adalah virus yang dapat menyebabkan luka-luka di area mulut atau organ intim kita. Ada dua jenis herpes, yakni oral herpes (HSV-1) dan genital herpes (HSV-2).

Pemicunya pun bermacam-macam. Ada yang disebabkan dari berciuman atau saling bertukar minuman dengan seseorang. Namun seringnya karena ditularkan lewat perantara seksual.

Baca Juga: 5 Penyebab Benjolan Bisa Muncul di Sekitar Vagina. Enggak Cuma Herpes!

Bagaimana cara mengetahui jika kina terjangkit herpes?

Kebanyakan dokter enggak secara oromatis melakukan tes herpes karena tes ini membutuhkan 2 tes darah.

Jadi hanya kalau kita merasa berrisiko saja, seperti melakukan hubungan seksual dengan seseorang kemudian muncul melepuh pada kulit, maka kita perlu melakukan tes tersebut.

Apakah herpes bisa disembuhkan?

Sekali kita terjangkit virus herpes, seumur hidup kita memiliki virus tersebut. Meski begitu, ada pengobatan untuk menangani virus ini ketika kambuh.

Penggunaan kondom tidak hanya bisa dilakukan untuk mencegah penyakit menular seksual tapi juga mengurangi kemungkinan herpes kambuh, meski tidak menjamin risiko penularan.

Dimana dan tes penyakit menular seksual mana yang tepat untuk kita?

Jika kita merasa mengalami gejala-gejala penyakit menular seksual, segera perikasakan diri ke dokter, dan ceritakan tentang sejarah hubungan seksual kita.

Dengan begitu, dokter akan bisa menentukan tes apa yang cocok untuk kita.

Kalau kita sudah aktif secara seksual, setiap tahunnya kita wajib melakukan tes klamidia, sebagai jaga-jaga karena dari satu tes ini, ada kemungkinan kita akan terjangkit penyakit menular seksual lainnya.

Baca Juga: 70 Persen Pasien Kanker Payudara Indonesia Sudah Stadium 3 Saat Terdeteksi