6 Mitos Tentang Klitoris yang Enggak Seharusnya Kita Percaya

By Indra Pramesti, Senin, 12 Maret 2018 | 14:50 WIB
Ini dia mitos klitoris yang enggak seharusnya kita percaya! (Indra Pramesti)

Sebagai seorang cewek, penting bagi kita untuk mengetahui bagian-bagian alat reproduksi pada seorang perempuan beserta dengan kegunaannya. Tujuannya adalah supaya kita bisa memahami bagaimana cara merawatnya dengan tepat.

Klitoris adalah salah satu bagian penting dalam anatomi reproduksi seorang perempuan. Namun, ada banyak mitos tentang bagian ini yang sering bikin banyak orang salah kaprah.

Yuk kenali 6 mitos tentang klitoris yang enggak seharusnya kita percaya!

(Baca juga: Yuk Cegah Tumor Payudara dengan Mengonsumsi 8 Makanan Ini!)

Dilansir dari Romper, menurut data Obstetrics & Gynecology, meski bagian luar klitoris tampak kecil dengan panjang yang berkisar sekitar 5 milimeter.

Nyatanya badan klitoris secara keseluruhan memiliki panjang hampir 6-7 inci.

Faktanya, klitoris adalah bagian penting pada reproduksi seorang perempuan.

Memiliki lebih dari 8.000 ujung syaraf, klitoris menjadi bagian anatomi reproduksi yang paling sensitif saat menerima rangsangan.

(Baca juga: Ukur Seberapa Besar Kadar Keseriusan Cowok Sama Kita Berdasarkan Zodiak Dia)

Meski banyak yang menganggap bahwa klitoris sulit ditemukan, fakta yang sebenarnya ternyata berkebalikan. Menurut Museum of Sex, kebanyakan klitoris terletak di area sekitar pelvis.

Bagian terluarnya yang terletak dekat dengan bibir vagina, dinamakan glans.

Faktanya, klitoris memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.

Bahkan menurut data dari American Society for Aesthetic Plastic Surgery, tercatat kenaikan sekitar 49% pada operasi labiaplasty dalam kurun waktu 2014-2015.

(Baca juga: 9 Pertanyaan Tentang Penyakit Menular Seksual Akhirnya Terjawab!)

Kenyataannya, klitoris bisa dikatakan sebagai penis pada perempuan. Saat embrio bayi yang berumur sekitar 12 minggu akan terjadi perubahan kelenjar genital menjadi penis atau labia.

Jadi secara anatomi, penis dan klitoris bisa dikatakan terbentuk dari kelenjar yang sama. Ini juga yang menyebabkan klitoris menjadi membengkak ketika mendapatkan rangsangan.

Kembali lagi dengan adanya lebih dari 8.000 ujung syaraf, klitoris merupakan bagian dari alat reproduksi yang sangat sensitif.

Meski ada yang membutuhkan rangsangan kuat, enggak sedikit pula perempuan yang cenderung lebih memilih rangsangan yang enggak terlalu kuat.

Oleh sebab itu, perlu adanya keterbukaan antara pasangan suami-istri sehingga saat berhubungan bisa mencapai kepuasan bersama dan apa yang mereka inginkan.

(Baca juga: Bongkar Tipe Pacar Seperti Apa Kita, Berdasarkan Urutan Kelahiran)