John Gottman, Ph.D, seorang relationship psychologist, telah melakukan penelitian dan menemukan bahwa seenggaknya kita mengenal 5 jenis tipe pasangan saat berpacaran.
Ini dia urutan tipe pasangan dari yang paling kuat sampai yang lemah dilihat dari gaya pacaran mereka.
(Baca juga: 5 Tipe Pasangan Saat Berpacaran. Kamu Termasuk yang Mana?)
Validating couples adalah pasangan yang paling kuat jika dibandingkan dengan jenis pasangan lainnya. Ini dikarenakan validating couples kerap berusaha memahami pacar atau pasangannya.
Enggak hanya di masa yang membahagiakan saja, tapi juga ketika terjadi konflik di antara keduanya. Validating couples akan berusaha memahami semua masalah yang mereka lalui dari sudut pandang kedua kedua belah pihak.
Volatile couples sering dihadapkan dengan masalah yang berkaitan dengan emosi satu sama lain. Untungnya, keduanya bisa terbuka dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan cara yang fun dan enggak saling menyakiti.
Pasangan ini jelas hobi banget berargumen dan berdiskusi. Meski begitu, keduanya bisa membubuhkan canda, tawa, serta humor selama perang argumen. Enggak heran, usai menyelesaikan konflik, keduanya malah saling menertawakan diri mereka satu sama lain.
Hubungan pacaran tipe pasangan ini enggak selamanya terlihat positif, karena di balik sikap mereka ini ada hal yang cukup menantang.
Conflict-avoiding couples cenderung enggak mudah terbuka soal perasaan mereka satu sama lain. Tujuannya memang buat menghindari konflik yang muncul, tapi justru cara ini jadi penghalang dan sering menjadi batasan keduanya buat saling berekspresi.
Meski kurang bisa mengekspresikan emosinya, pasangan ini masih bisa menunjukkan perasaan kasih sayang mereka lewat cara-cara kecil yang menyentuh hati.
(Baca juga: Alasan Kuat Kenapa Kita Wajib Nerima Gebetan Jadi Pacar, Menurut Zodiak Dia)
Hostile couples selalu fokus untuk membela diri mereka sendiri supaya enggak jadi pihak yang disalahkan. Watak yang saling pengin menang sendiri ini bikin mereka sulit menemukan jalan keluar dari konflik yang mereka hadapi.
Enggak heran, kalau mereka berdua jadi kerap bertengkar dengan satu sama lain karena enggak ada salah satu dari mereka yang mau berubah, dan seenggaknya mau mendengarkan dan berhenti menyalahkan.
Dibandingkan dengan hostile couples, hostile-detached couples malah lebih parah. Hostile couples memahami kesalahpahaman dan berusaha merundingkannya meskipun sering berakhir dengan pertengkaran. Berbeda dengan hostile-detached couples yang memahami kesalahpahaman itu, tapi enggak bertindak apapun.
Akhirnya, kejadian tersebut akan terus berulang selama pacaran dan enggak ada salah satu dari mereka yang belajar. Tanpa disadari, diam-diam hubungan mereka rusak dengan sendirinya. Kebanyakan hostile–detached couples akan berakhir putus.
(Baca juga: 10 Tanda Cowok Introvert Naksir Sama Kita)