Pembunuhan merupakan salah satu kasus kriminal yang dianggap paling keji. Sayangnya, beberapa kasus pembunuhan ditutup begitu saja karena tidak ada sejumlah bukti yang kuat.
Tidak beberapa pada kasus pembunuhan berikut ini. Kasus pembunuhan berikut ini diselesaikan oleh korbannya sendiri.
Mereka meninggalkan sejumlah jejak yang bisa dijadikan sebagai barang bukti. Berikut 8 kasus pembunuhan yang diselesaikan oleh korbannya sendiri:
(Baca juga: 8 Kesalahan di Film Romantis Hollywood yang Mungkin Tidak Kita Sadari)
Simon merupakan seorang imigran yang berasai dari Hongkong. Ia tinggal bersama saudari perempuannya, namun tiba-tiba pada Mei 2015 ia dan kakaknya ditemukan tewas dengan luka tusuk yang menggunakan pisau daging.
Kasus ini sempat akan ditutup karena tidak ada saksi mata, CCTV, ditambah lagi dengan kondisi rumah berantakan yang seolah-olah menunjukan bahwa kejadian tersebut karena perampokan.
Polisi kemudian menemukan sejumlah tulisan di blog Simon yang menuliskan bahwa mantan pacar kakaknya berada di rumahnya di hari ia meninggal.
Akhirnya Jin Lin yang merupakan mantan pacar saudari Simon mengakui kejahatannya setelah ditunjukan blog milik Simon. Jin Lin juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Seorang karyawan Google bernama Vanessa Marcotte pergi mengunjungi ibunya di Massachusetts. Saat sedang jogging, ia kemudian diserang, diperkosa, dan akhirnya dibunuh.
Polisi tidak menemukan petunjuk apapun kecuali kuku dari Vanessa. Saat diserang dan diperkosa, Vanessa mencakar tersangka untuk meninggalkan DNA di tubuhnya agar polisi bisa menemukan pembunuhnya.
Delapan bulan kemudian, terungkap siapa pembunuh Vanessa.
Russ Stager merupakan seorang pelatih sepak bola. Ia ditemukan meninggal dengan luka tembak dan pistol dibawah bantalnya. Istrinya meyakinkan polisi bahwa kematian tersebut pasti kematian yang tidak disengaja.
Berbulan-bulan berikutnya, seorang siswa menemukan rekaman suara Russ yang mengatakan bahwa istrinya selalu memberikan pil di malam hari. Jika Russ tidak meminumnya, maka ia akan dihukum oleh istrinya.
Polisi kembali membuka kasus ini dan menemukan bahwa ternyata istri Russ, Jo Lyn Snow yang membunuhnya.
Jo Lyn juga berhutang dalam jumlah besar dan membunuh suami pertamanya. Ia dijatuhi hukuman mati atas perbuatannya.
Catherine meninggal pada 2004 dengan darah yang berlumuran. Polisi menemukan sejumlah barang hilang dan DNA tersangka juga terdapat di TKP.
Namun, polisi tidak menemukan siapa pemilik DNA tersebut karena dari semua dugaan tidak ada yang cocok.
Saat ibu Catherine memeluk jenazah anaknya, ia mendengar seolah Catherine menyebutkan nama ‘Baba’.
Ibunya akhirnya menyuruh Polisi mencari Baba dan ternyata pelaku tersebut memang Ryan ‘Baba’, tetangganya. Baba dijatuhi hukuman seumur hidup atas perbuatannya.
(Baca juga: I, Tonya & 5 Film Hollywood Lain yang Diangkat dari Skandal di Dunia Nyata)
Karen Perez merupakan seorang siswa SMA berusia 15 tahun. Ia ditemukan meninggal dengan kondisi tubuh telanjang di sebuah lemari di bawah wastafel apartemen kosong di Houston.
Beberapa hari sebelum kematiannya, Karen memang menghilang. Pelaku dari kejadian tersebut ialah pacarnya sendiri.
Diduga sang kekasih meminta Karen agar mau melakukan hubungan sex, namun Karen menolak hingga akhirnya pacar Karen justru memperkosa dan membunuhnya.
Tidak berhenti sampai disitu, terdapat video Karen di ponsel pacarnya dengan suara “I don’t want to die.”
Mengapa pacarnya tidak menghapus video tersebut? Hal tersebut masih menjadi misteri dan mempercayai bahwa arwah Karen yang menjaga video tersebut sebagai bukti.
Amarjit Chohan menyadari bahwa ia akan dibunuh. Entah mendapatkan ilham dari mana, ia menuliskan nama dan alamat pembunuhnya dengan jelas.
Saat jenazahnya ditemukan di laut, tim forensik menemukan surat tersebut. Surat tersebut sudah terkena air laut namun tulisannya masih terbaca.
Amarjit Chohan dibunuh oleh pelaku yang bernama Regan bersama dengan istri, anak, dan ibu mertuanya.
Pada Februari 2017, mayat Abigail Williams dan Liberty German ditemukan di jalur hiking di Amerika. Keduanya ditemukan meninggal setelah diperkosa.
Abi yang menyadari dirinya dikuntit memutuskan mengambil gambar pelaku dan membuka audio agar bisa merekamnya.
Hebatnya rekaman tersebut masih aman dan pelaku yang memiliki kelainan seks tertangkap. Kasus ini akhirnya dibawa ke pengadilan.
Nadine Haag ditemukan bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya. Di tangannya juga terdapat surat bunuh diri. Namun keluarga tidak mempercayainya.
Akhirnya tim forensik melakukan penyelidikan terhadap surat tersebut dan di baliknya terdapat tulisan “He did it.”
Bukan hanya itu, tiga tahun kemudian tulisan yang sama juga terukir di dinding kamar mandi rumah Haag. Merinding!
(Baca juga: 7 Kesalahan dalam Film Indonesia yang Mungkin Enggak Kita Sadari)