Perbedaan secara signifikan antara seorang ekstrovert dan introvert adalah si ekstrovert selalu berusaha untuk tampil di depan umum, terlihat lebih percaya diri, bisa bikin suasana jadi lebih menyenangkan. Tapi, apakah benar seorang ekstrovert itu beneran selalu percaya diri? Selalu maunya jadi dominan di antara yang lain?
Simak 7 mitos tentang sifat orang ekstrovert yang selama ini enggak benar. Kamu setuju?
Ekstrovert bisa dengan mudah akrab dengan orang yang baru saja ditemuinya. Terlihat selalu percaya diri, padahal sebenarnya ekstrovert enggak selamanya percaya diri, lho! Ada waktu di mana mereka merasa tidak pede, tapi dengan bertemu orang baru, itu energi yang bikin mereka merasa nyaman. Hal yang jadi keunikan untuk seorang ekstrovert.
Seorang ekstrovert memang banyak bicara, tapi bukan berarti bermulut besar dan enggak tertarik dengan apa yang orang lain katakan. Justru orang ekstrovert yang sering bertemu dan mengobrol dengan orang dari berbagai macam karakter, bikin pengetahuan mereka jadi kaya tentang karakter seseorang. Juga, seorang ekstrovert itu bisa jadi penasihat yang baik, lho!
Baik kita adalah seorang ekstrovert atau introvert, enggak ada yang satu lebih baik dari yang lainnya. Semuanya punya keunikan masing-masing. Hanya karena ekstrovert tampak lebih berani dari introvert, bukan berarti mereka enggak respek sama orang introvert. Malah ekstrovert kadang sering merasa terlalu cerewet dan bikin orang lain enggak nyaman, dan hal ini membuktikan kalau sebenarnya semuanya punya keunikan sendiri.
(Baca juga: 4 Jenis Ekstrovert yang Wajib Kita Ketahui. Kamu Termasuk yang Mana?)
Hanya karena ekstrovert suka berinteraksi dengan orang lain, bukan berarti mereka enggak pernah mengalami kesendirian. Seorang ekstrovert kadang juga butuh untuk menyendiri. Saat lagi sendiri, mereka akan merefleksikan apa yang sudah dilakukan. Karena terkadang buat ekstrovert, terus-menerus berada di tengah keramaian, tidak selalu membuat hidup mereka utuh. Kadang ada bagian yang bisa dilengkapi dengan menyendiri.