Mengharukan, Ini 5 Kisah Cinta Legenda Asal Indonesia yang Berakhir Tragis

By Putri Saraswati, Jumat, 20 April 2018 | 12:15 WIB
Kisah cinta legenda asal Indonesia yang berakhir dengan tragis. (Putri Saraswati)

Sempat tersadar dan berkali-kali menyebut nama Fatimah, Mashor lalu menghembuskan napas terakhirnya. Dia lalu dikubur di sebuah pemakaman kecil di dekat gubuk kecilnya.

Berbulan-bulan kemudian, Fatimah baru tahu bahwa Mashor udah meninggal. Bersamaan dengan itu Fatimah juga akhirnya tahu kalau Mashor lah yang menyelamatkannya dari kebakaran. Selama ini keluarga Fatimah sengaja merahasiakan fakta ini agar Fatimah enggak terguncang.

Dengan hati yang dipenuhi duka, dia mendatangi kuburan Mashor. Di tengah gerimis, Fatimah merasa melihat sosok Mashor berdiri di hadapannya sambil tersenyum dan merentangkan tangan. Rindu, dia pun berlari ke arah sosok itu dan memeluknya.

Nahas, Fatimah terjatuh dan menimpa pagar-pagar kayu tajam yang mengelilingi kuburan Mashor. Fatimah lalu menemui ajalnya dalam keadaan tersenyum. Darah Fatimah mengalir di atas nisan Mashor yang kemudian menjali asal muasal mitos nisan berdarah.

(: 4 kisah cinta nyata kerajaan Cina yang berakhir tragis)

Cerita bermula ketika terjadi kekacauan di Butta Gowa yang disebabkan karena adu domba penjajah Belanda. Seorang kakek Addengareng bersama sang cucu Datu Museng akhirnya menyebrangi lautan dan menetap di Sumbawa.

Ketika dewasa, Datu Museng jatuh cinta Maipa Deapati yang saat itu udah bertunangan dengan Putra Sultan Lombok, Pangeran Mangalasa.

Mengetahui sang cucu jatuh cinta pada perempuan yang udah berjodoh, dia menyuruh Datu Museng berangkat ke Mekah untuk belajar ilmu agama.

Kembali dari Mekah, Datu Museng mengetahui kalau Maipa Deapati jatuh sakit. Tanpa pikir panjang, Duta Museng berusaha menyembuhkannya dengan ilmu yang dia dapatkan di Mekah.

Melihat kedekatan Duta Museng dan sang istri, Pangeran Mangalasa cemburu dan akhirnya bersekutu dengan tentara Belanda untuk membunuh Duta Museng.

Kemenangan jatuh ke tangan Duta Museng dan enggak lama setelahnya dia pun menikahi Maipa Deapati. Tapi enggak lama setelahnya, Sultan Lombok meminta Duta Museng - yang udah diangkat sebagai panglima perang - kembali ke Makassar untuk menyelesaikan kekacauan yang tengah terjadi.