8 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mendaftar SNMPTN. Jangan Sampai Keliru Ya, Girls!

By Indra Pramesti, Sabtu, 24 Februari 2018 | 11:10 WIB
Jangan sampai slaah lagi, girls! (Indra Pramesti)

Buat kita yang sekarang yang keals XII dan punya cita-cita masuk salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, pasti enggak boleh melewatkan SNMPTN.

Yap, salah satu tahapan seleksi masuk PTN yang ini memang jadi sasaran pertama para siswa kelas XII untuk bisa diterima di Universitas Negeri favoritnya.

Sayangnya, enggak sedikit dari kita yang kerap melakukan kesalahan yang sama seperti yang telah dilakukan sama kakak kelas kita sebelumnya. Biar enggak salah-salah lagi, yuk kenali 8 kesalahan yang sering dilakukan saat mendaftar SNMPTN. Jangan sampai keliru lagi, girls!

(Baca juga: 7 Soft Skill yang Bisa Kita Dapatkan Saat Kuliah dan Bermanfaat di Dunia Kerja)

Nah, meski terbilang sepele, tapi yang namanya informasi resmi, harus kita dapatkan sendiri. Jangan berpegang teguh dengan prinsip ‘katanya’; ‘Katanya guru BK seperti ini…’ ‘Kata teman satu geng seperti itu…’

Hmm… capek enggak sih, ngeladenin info yang simpang siur atau hoax? Mending kita langsung ngecek langsung lewat sumber resminya, yaitu dari website SNMPTN. Jadi jangan samapi kelewatan buat mantengin terus website resminya untuk hal-hal baru seputar pelaksanaan SNMPTN.

Karena sifat seleksinya yang mengutamakan nilai rapor, maka kita perlu memberi fokus lebih ke nilai rapor kita, girls. Peserta masuk di jalur undangan ini diharapkan punya nilai rapor yang baik selama masa SMA. Jika nilai rapor jelek, makan univeristas idaman pun enggak akan menerima kira.

Meski terbilangs elalu masuk 10 besar di kelas, belum tentu menjamin. Karena saat sekolah menyetorkan nilai siswa ke panitia seleksi, itu artinya nilai rapor kita pun bersaing dengan nilai rapor dari kelas-kelas dan sekolah lain di seluruh Indonesia.

Jadi kalau pengin punya cita-cita masuk universitas lewat jalur undangan, kita harus usaha terus mulai dari kelas X SMA. Perhatikan performa nilai akademik kita jangan sampai menurun atau stagnan saja, tapi juga perlu ada peningkatan.