Girls, jangan memandang sebelah mata aksi damai/demo yang dilakukan oleh sekelompok orang, karena bisa saja aksi mereka ini membawa perubahan penting dalam sejarah.
Enggak hanya orang dewasa saja yang melakukan hal ini, tapi remaja juga pernah membuktikan bahwa suara mereka juga punya peranan penting dalam negara.
Ini dia 6 aksi damai/demo di dunia yang digerakkan oleh remaja dan memberikan perubahan penting!
Dilansir dari laman nytimes.com, ternyata dulu ada banyak para imigran yang tinggal di Amerika namun mereka enggak punya surat resmi dan mereka pun disebut sebagai Dreamers.
Pada tahun 2012, para imigran muda yang tinggal di Amerika ini melakukan aksi damai dan meminta Presiden Amerika saat itu, Barrack Obama untuk bertindak. Para aktivis dari Dreamers ini mengumpulkan tandatangan lebih dari 90 lebih profesor hukum imigrasi dan diberikan ke Obama.
Setelah insiden kasus Michael Brown, polisi kulit putih yang menembak dan membunuh remaja berkulit hitam, mendapatkan banyak protes di Ferguson, Missouri.
Ada banyak remaja dan orang dewasa, aktivis muda muncul di garis depan dan muncul sebagai pemimpin dan pembicara untuk aksi ini. Mereka menuntut adanya keadilan bagi orang berkulit hitam karena mereka selalu dipandang sebagai orang yang jahat.
Pada bulan November 2015, ratusan mahasiswa dari Yale University melakukan protes di kampus mengenai ketidakpekaan rasial.
Hal ini terjadi karena rangkaian insiden rasis yang terjadi, seperti misalnya enggak memperbolehkan wanita ikut pesta karena mereka enggak berkulit putih, dan debat ketika melarang mahasiswa untuk enggak memakai unsur tradisional dalam pesta Halloween.
Dilansir dari laman cosmopolitan.com, pada bulan November 2015 mantan presiden dari university of Missouri turun dari jabatannya karena ada banyaknya tekanan dari protes para mahasiswa.
Protes ini terjadi karena ada beberapa insiden rasisme di kampus, seperti masalah bendera kampus di Kolombia. Ada juga kisah Jonathan Butler, yang ditolak bermain di grup sepakbola karena perbedaan warna kulit.
Sekelompok remaja yang bernama One Mind Youth Movement, melawan Dakota Access Pipeline, yang dilakukan karena mereka menolak pembangunan saluran pipa minyak.
Perlawanan ini terjadi karena air yang ada di sekitar wilayah ini akan tercemar oleh minyak jika pembangunan ini tetap dijalankan. Karena itu, komunitas Indian dari suku Standing Rock Sioux yang menempati wilayah di sekitar North Dakota ini meyakini bahwa proyek saluran pipa minyak ini enggak hanya akan mencemari sumber air mereka, tapi juga akan merusak tempat-tempat sakral mereka.
Ini adalah salah satu tragedi besar yang tercatat sejarah di Indonesia. Kerusuhan ini adalah rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta.
Diawali dengan kirisis finansial Asia dan dipicu juga oleh tragedi Trisakti di mana empat makasiswa Universitas Trisakti ditembak dan terbunuh dalam demonstrasi 12 Mei 1998.
Kerusuhan ini juga berkaitan dengan penurunan jabatan Presiden Soeharto.