Jatuh cinta adalah hal yang indah. Kita bisa merasa bahagia dengan hanya berduaan sama si pacar atau merasa tenang saat dia mendengar curhatan kita. Tapi ada pertanyaan di balik kata jatuh cinta dan pacaran, sudahkah kita menjadi diri sendiri?
Tanpa kita sadari, pacar yang selalu bersama kita setiap saat punya pengaruh yang besar terhadap opini, cara kita berpikir, bahkan mungkin sampai bagaimana cara kita berpenampilan. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa enggak sedikit remaja yang merasakan efek pacar dalam setiap perumbahan yang mereka alami, dibuktikan dari survei yang telah cewekbanget.id lakukan.
Perubahan memang bukan suatu hal yang asing dalam diri manusia. Toh, kita memang bukan orang yang sempurna dan masih butuh banyak belajar untuk menjadi pribadi yang labih baik. Tapi sejauh apa kita berubah demi pacar? Itu lah yang dipermasalahkan. Karena, ada banyak remaja Indonesia yang kurang paham dengan batasan-batasan perubahan atas permintaan pacar, sehingga apa pun yang dimaui sama pacar, remaja-remaja Indonesia akan lekas mengaminkannya dan bikin dia malah enggak nyaman.
Perubahan yang bersifat enggak menyamankan diri sendiri adalah contoh perubahan yang enggak sehat. Artinya, kita jadi enggak menjadi diri kita yang sesungguhnya. Dan perubahan seperti ini juga menimbulkan dampak yang enggak baik buat diri kita sendiri, lho, girls. Cewekbanget.id sudah merangkum alasan kenapa kita harus berhenti berubah demi pacar saat ini juga. Yuk, langsung disimak!
(Baca juga: 5 Cara Ini Bisa Bantu Kita Menjalani Hidup Sebagai Diri Sendiri Secara Maksimal!)
Saat pacar terlalu memengaruhi cara kita beropini, berpikir, hingga berpenampilan, tanpa kita sadari, apapun yang kita lakukan menjadi kenadli si pacar. Kita pun jadi terbiasa dengan pengaruh pacar terhadap apa yang kita lakukan dan putuskan.
Misalnya, kita jadi enggak bisa memutuskan masalah tanpa campur tangan pacar. Kebiasaan bergantung yang berlebihan ini, juga bikin kita enggak lagi mandiri.
Kebiasaan manja dan bergantung yang berlebihan, lama kelamaan juga akan memunculkan konflik-konflik antara kita dan pacar. Konflik ini muncul ketika pacar mulai merasa gerah dengan sikap yang kelewat manja, dan kita sendiri yang merasa dicuekin kalau si pacar males-malesan mempedulikan kita.
(Baca juga: 6 Quotes yang Bikin Kita Merasa Cantik Menjadi Diri Sendiri, Apapun Bentuk Tubuh Kita)
Berubah demi pacar yang perlahan mengikis jati diri kita lambat laun juga memunculkan kegelisahan atau anxiety dalam diri kita. Kegelisahan ini muncul karena kita enggak bisa menunjukkan jati diri kita yang sebenarnya. Kita merasa enggak bebas karena terus menutupi jati diri yang sesungguhnya.
Kehilangan jati diri saat pacaran juga bisa memicu kita untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang berlebihan. Hal ini bisa muncu ketika kita kegelisahan dan kemarahan kita semakin memuncak dengan akibat pengaruh dan tekanan dari pacar.
Sedikit demi sedikit kita akan terbentuk menjaid pribadi yang suka membangkang dan berakibat enggak hanya pada hubungan kita dengan pacar, tapi juga hubungan kita dengan teman-teman bahkan keluarga.
Awalnya, mungkin kita melakukan perubahan itu dengan alasan pembuktian cinta. Kita pikir dengan mengikuti apa yang dia sukai bakal membuatnya semakin jatuh cinta sama kita. Misalnya ketika pacar suka nonton pertandingan sepak bola, kita ikut-ikutan juga. Padahal, kita enggak suka berdesak-desakan di antara keramaian para supporter. Tapi kita tetap melakukannya dengan alasan cinta.
Tanpa kita sadari, perasaan pacar yang semula mendukung justru bisa memicu kebosanan, lho. Ini karena menurut dia sudah enggak ada lagi hal yang menarik dalam diri kita. Enggak menutup kemungkinan perasaan bosan si pacar akan berujung pada putus hubungan.
Semagai manusia, kita memang selalu diberi ruang untuk melakukan perubahan. Dan orang-orang di sekitar kita juga berhak memberikan pendapat dan saran tentang bagian mana yang perlu kita ubah. Meski begitu, kita juga menyesuaikan perubahan itu dengan kenyamanan diri kita sendiri. Karena sebenarnya, kita enggak perlu harus mengubah karakter kita sepenuhnya hanya untuk diterima dan dicintai.
(Baca juga: 5 Cara Ini Bisa Bantu Kita Menjalani Hidup Sebagai Diri Sendiri Secara Maksimal!)