3 Persepsi Salah Tentang Kuliah Jurusan Sastra. Jangan Percaya!

By Andien Rahajeng, Jumat, 2 Maret 2018 | 07:25 WIB
Tertarik untuk menjadi aktuaris? (Andien Rahajeng)

Jurusan sastra sebenarnya banyak peminatnya. Tapi enggak jarang ada orang-orang yang memandang sebelah mata jurusan ini.

Buat kamu yang ingin kuliah di jurusan sastra, enggak usah ragu. Berikut persepsi yang salah tentang kuliah jurusan sastra.

(Baca juga: 5 jurusan kuliah yang sepi peminat di 2018)

Sama Seperti Kursus Bahasa

Salah satu pertanyaan yang paling sering didengar mahasiswa sastra adalah “Kenapa enggak kursus bahasa aja?”

Kuliah sastra sesungguhnya enggak cuma belajar bahasa saja. Kalau dibandingin sama kursus bahasa, ilmu sastra yang dipelajari di perguruan tinggi jauh lebih mendalam.

Mulai dari fonetik, fonologi, sampai gimana suatu kata itu bisa terbentuk juga akan dipelajari. Kalau kamu suka sejarah dan kebudayaan, di jurusan sastra juga banyak mata kuliah yang membahas ini lho.

Dianggap Gampang dan Santai

Kuliah sastra sering banget dianggap remeh atau gampang.

Mungkin memang kamu nggak akan nemuin hitungan matematika, tapi bukan berarti kuliah sastra segampang yang dibayangkan.

Setiap jurusan pasti punya kesulitan masing-masing.

Dosen-dosen di jurusan sastra memang biasanya santai, tapi kalau hampir semua mata kuliah ngasih tugas karya tulis, ngerjainnya tentu enggak bisa terlalu santai juga, girls.

Masa Depan Nggak Cerah

Nggak jarang yang masih menganggap lulusan sastra sulit cari kerja.

Padahal sebagai salah satu jurusan liberal arts, lulusan sastra justru bisa fleksibel bekerja di berbagai bidang pekerjaan.

Nggak melulu harus jadi penulis atau penerjemah, kalau passionate di bidang komunikasi, lulusan sastra juga bisa kerja di divisi marketing.

Untuk yang hobi traveling, jurusan sastra di beberapa universitas juga menawarkan kesempatan belajar atau bekerja di luar negeri loh.

(Baca juga: 6 Jurusan Kuliah yang Bikin Kita Bisa Kerja di Luar Negeri)