Masih banyak orang yang meng-underestimate kuliah jurusan design grafis dan DKV.
Mulai dari dibandingkan dengan jurusan arsitektur dan interior, sampai dianggap cuma kelas menggambar.
Padahal di era digital seperti sekarang, prospek kerja lulusan design grafis cerah lho!
Ini 4 persepsi salah tentang jurusan design grafis yang enggak boleh kamu percaya.
Identik dengan menggambar, jurusan design grafis sering dianggap sama dengan kelas belajar menggambar.
Padahal yang dipelajari di jurusan ini bidangnya luas lho.
Mulai dari tipografi, ilustrasi, animasi, fotografi, sinematografi, editorial, sampai packaging dan advertising.
Jangan minder dulu kalau kamu merasa kurang jago gambar.
Sebenarnya yang diperlukan adalah kemampuan menjelaskan ide lewat hasil karya kamu.
Selama idenya tersampaikan dengan jelas, you've done something right.
(Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Paling Dicari Perusahaan Indonesia)
Selain harus jago gambar, banyak juga yang masih beranggapan harus jago komputer untuk masuk jurusan design grafis.
Padahal di semester awal kamu bakal lebih sering berhadapan dengan cat poster dan cat air untuk kelas teori warna dan gambar dasar.
Penggaris, pen, dan tinta juga diperlukan untuk membuat grid dan huruf pada kelas tipografi.
Setelah itu baru deh kamu akan mulai diajarkan menggunakan software-software pendukung.
Pada saat di kelas, mungkin kuliah design grafis terasa santai.
Tapi ini karena tugas-tugas yang diberikan enggak langsung dikerjakan di kelas.
Biasanya dosen akan memberikan arahan dan tugas dikerjakan di rumah.
Enggak jarang sampai harus bergadang lho.
(Baca juga: 7 Jurusan Kuliah yang Cocok Untuk Cewek Introvert)