Membahas tentang organ-organ intim seperti payudara maupun vagina kerap dianggap tabu. Akhirnya, kita pun menjadi enggan untuk membicarakan dan mempertanyakannya. Padahal, memahami organ intim yang kita miliki termasuk hal yang penting, lho girls. Tujuannya enggak lain supaya kita bisa mawas dan peduli lagi dalam menjaganya.
Yuk simak 9 pertanyaan tentang vagina yang akhirnya terjawab. Wajib tahu!
(Baca juga: Kenali 5 Penyebab Klitoris Terasa Gatal. Hati-Hati, Girls!)
Dikutip dari buku berjudul Human Sexual Response, psikolog dan ahli seksologis, Dr. Anne Lawrence menulis bahwa umumnya kedalaman vagina pada perempuan adalah sekitar 7-8 cm.
Namun ternyata, kedalaman tersebut bisa bertambah. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh William H. Masters dan Virginia E. Johnson, tim peneliti yang mengawali studi tentang respon seksual, bahwasanya ketika mendapat stimulasi, atau ketika mengalami orgasme, kedalaman vagina bisa bertambah hingga 11-12 cm.
Selain kedalamannya yang bertambah, ukuran vagina juga bisa berubah dua kali lebih besar ketika mengalami stimulus. Hal ini dipaparkan dalam buku berjudul The Science of Orgasm.
Hal serupa juga dialami oleh klitoris. Hal ini disebabkan karena klitoris mengandung darah yang cukup banyak sehingga ukurannya membesar diberi stimulus. Demikian dipaparkan oleh Laurence Orbuch, direktur Gyn Laparoscopic Associated di New York City.
Dalam keadaan normal, dinding vagina kita ternyata berkerut dan akan meregang ketika berhubungan seksual (vaginal seks) dan ketika menggunakan tampon.
Vagina kita ternyata juga bisa membersihkan dengan sendirinya. Sehingga kita enggak memerlukan sabun atau semprotan kewanitaan khusus untuk membersihkannya. Malah, bahan-bahan tersebut justru berpotensi besar menyebabkan infeksi.
Selain darah menstruasi, vagina kita juga bis amnegeluarkan cairan lainnya yang bisa berubahubah sesuai dengan siklus menstruasi kita.
Enggak seperti yang sering kita bayangkan, kenyataannya vagina kita ternyata miring, lho, yakni sekitar 108-130 derajat.
Banyak yang bilang bahwa ketika melakukan hubungan seks, selaput dara seseornag akan robek dan menghilang. Kenyataannya, perempuan yang telah melakukan hubungan seks tetap memiliki selaput dara tersebut.
G-spot yang sering disebut-sebut sebagai bagian penting pada vagina saat berhubungan seksual ternyata bisa dianggap hanya mitos. Karena biasanya yang disebut-sebut sebagai G-spot kenyataannya adalah bagian dalam dari klitoris. (Cosmopolitan.com)
(Baca juga: 6 Mitos Tentang Klitoris yang Enggak Seharusnya Kita Percaya)