Yang menuai kontroversi adalah caption foto tersebut adalah, "Kena tilang operasi zebra/lilin. Semua bisa damai karena doi (polisi) tau gue, 'Kamu kan Aron Ashab!'. Terus gue bilang, 'Nah tuh bapak tahu. Gimana saya mau pakai helm pak? Rusak jambul saya nggak jadi Aron lagi entar'. Akhirnya damai tanpa ngasih uang. #kemudianselfie."
Aron Ashab dianggap sombong dan enggak seharusnya mengunggah foto seperti itu. Beberapa waktu setelah, Aron pun mengganti caption dalam foto tersebut.
(Baca juga: Logan Paul & 4 YouTuber Lainnya yang Pernah Terlibat Kontroversi karena Konten Video)
Di tahun 2016 lalu, YouTuber Indonesia Kemal Palevi juga dikecam karena video prank-nya, Nanya Ukuran BH #IsengnyaKemal yang dianggap melecehkan. Jadi, di video tersebut, Kemal bertanya pada beberapa cewek secara random mengenai ukuran bra mereka. Respon terus mengalir setelah Kemal membagikan video prank tersebut.
Tindakan Kemal sudah menjadi bagian dari pelecehan pada perempuan. Meski begitu, akhirnya Kemal meminta maaf dengan alasan dia tidak tahu videonya disebut melecehkan. Dia pun mengaku hanya terinspirasi dari video yang dilihatnya di luar negeri.
(Baca juga: Timeline Lengkap Kontroversi YouTuber Logan Paul. Bikin Geram!)
Awal tahun 2018 ini, seorang YouTuber asal Amerika Serikat, Logan Paul mengundang kontroversi karena ia nge-vlog di Hutan Aokigahara, Gunung Fuji Jepang dan merekam jenazah yang tergantung di pohon. Netizen menyayangkan sikap Logan tersebut karena tidak seharusnya jenazah yang bunuh diri tersebut menjadi tontonan publik.
Logan Paul juga pernah membuat video kontroversi saat ia menggunakan drone saat berkunjung ke Colosseum, Roma, Italia dan terlibat dengan petugas kepolisian setempat. Padahal Logan sendiri tahu, penggunaan drone di tempat bersejarah tersebut adalah ilegal. Netizen pun menganggap Logan hanya mengejar jumlah viewers saja dengan membuat video sensasional tersebut.
Dari ke tiga contoh sebelumnya, kita paham untuk menjadi eksis di medsos sebenarnya tidak perlu sampai merugikan banyak pihak. Kita bisa eksis dengan apa yang kita sukai. Mengikuti tren boleh saja, asalkan itu benar-benar sesuai dengan diri kita sendiri.
Lebih jelasnya, yuk perhatikan tips di bawah ini.
Intinya adalah lebih bijak dalam menggunakan medsos dan pergunakan teknologi dengan bijak dan tanpa menyalahgunakannya. Dan juga, j