Dunia pendidikan kembali dikejutkan dengan tindakan tidak terpuji dari seorang guru terhadap muridnya. Kali ini, seorang guru di SD Negeri Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara menghumum siswanya menjilati WC.
Guru yang berinisial RM menghukum siswa MB setelah MB tidak membawa pupuk kompos sesuai yang diperintahkan. Baru empat kali menjilat WC, MB sudah muntah. Namun, kejadian ini baru terungkap satu minggu kemudian setelah orang tua MB mendengar kabar tersebut dari teman-teman MB.
Merasa tidak terima, orang tua MB langsung datang untuk melabrak RM. Dilansir dari kompas.com, kasus ini masih ditangani oleh Dinas Pendidikan setempat. Hukuman resmi tentu akan diberlakukan bagi guru RM.
Guru ibarat orang tua kita di sekolah. Oleh karena itu, kita harus menghormati guru kita sama dengan kita menghormati orang tua. Komunikasi dan negosiasi adalah hal yang paling tepat yang bisa kita lakukan dengan guru kita.
Berkaitan dengan kasus di atas, semisal kita lupa membawa tugas, kemudian guru tersebut menghukum kita untuk menjilati WC, maka kita bisa melakukan komunikasi dan negosiasi. Kita boleh kok memperingatkan guru dengan cara yang sopan dan baik-baik tanpa nada melawan kalau merasa hukuman yang beliau terapkan tidak layak.
Keamanan kita di sekolah terjaga lho, girls karena dilindungi oleh UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang menyebutkan bahwa “Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.”
Dengan adanya perlindungan tersebut, kita tetap bisa mendapatkan hak kita sebagai pelajar dan menghargai guru dengan cara yang sopan tanpa adanya kekerasan.
Tidak membuat kesalahan adalah cara paling aman untuk menghindari kita dari berbagai tindak tidak pantas yang dilakukan oleh guru atau siswa lainnya. Oleh karena itu, setiap tugas yang diberikan oleh guru, kita bisa catat di notes atau reminder handphone.
Adanya media sosial juga bisa mempermudah kita untuk saling sharing kepada teman untuk tugas apa saja yang diberikan oleh guru. Singkatnya, tidak akan ada kebakaran jika tidak ada api. Untuk itu, kita sebisa mungkin harus menghindari kesalahan tersebut.
Tidak jauh dari poin pertama, membangun hubungan yang baik dengan guru bahkan tenaga pendidik lainnya sangat disarankan, girls. Hal tersebut bisa menjadi dasar bagi guru untuk mengetahui apa yang kita butuhkan. Begitu pula dengan kita yang menjadi tahu sosok dan karakter guru tersebut.
Seringkali kekerasan yang terjadi di sekolah disebabkan karena salah paham, komunikasi yang tidak lancar, bahkan tidak saling mengerti. Kita bisa memanfaatkan BK (Bimbingan Konseling) di sekolah jika memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan.
Membangun hubungan dengan guru bukan berarti kita cari perhatian. Namun, hal tersebut akan membuat hubungan psikologis kita dan guru lebih baik. Perlu diingat, sekolah merupakan satu kesatuan yang akan membuat kita menjadi lebih baik.
Menghormati seorang guru adalah kewajiban murid. Layaknya orang tua kita, hormati dan perlakukan mereka seperti sepantasnya ketika di sekolah. Tidak berhenti sampai di situ, jika memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan, kita bisa bercerita pada orang tua atau orang terdekat tentang hal tersebut. Setiap permasalahan, pasti ada solusinya.
(Baca juga: 6 Hal Yang Perlu Kita Lakukan Sebelum Jadian Sama Mantan Pacar Teman)