6 Hal Yang Perlu Kita Lakukan Sebelum Jadian Sama Mantan Pacar Teman

By Indra Pramesti, Jumat, 16 Maret 2018 | 07:00 WIB
Wajar atau enggak ya? (Indra Pramesti)

Sah-sah aja untuk menyukai mantan pacar teman. Tapi kadang hal itu dianggap salah karena faktor persahabatan, sehingga cowok tersebut jadi terlarang untuk didekati. Situasi ini tentunya membuat kita serba salah, antara tetap jadian karena sudah terlanjur suka atau justru menghilangkan perasaan tersebut dengan alasan persahabatan.

Nah, sebelum kita kena masalah yang berhubungan dengan kesetiakawanan, ada baiknya kita melakukan 6 hal berikut sebelum jadian sama mantan pacar teman.

(Baca juga: Enggak Dibolehin Pacaran Sama Ortu? Ini Dia Yang Harus Kita Lakukan!)

Ketika masih PDKT, langsung beritahu teman kalau kita sedang dekat dengan mantannya. Lebih baik dia tahu dari kita ketimbang dari orang lain. Sekaligus pastikan perasaannya, apakah dia masih sayang atau sudah move on? Jika dia masih sayang, mungkin kita bisa mempertimbangkan lagi untuk tetap lanjut atau berhenti di sini.

Jelaskan alasan kita suka sama mantan pacarnya. Jika dia butuhh waktu, kita bis amenjauh untuk sementara. Dan, jangan PDA karena itu bisa melukai perasaannya. Kita juga harus siap kehilangan teman curhat karena enggak mungkin, kan, curhat sama dia soal mantan pacarnya?

Tunggu selama beberapa waktu untuk jadian. Ketika baru putus, emosi masih belum stabil sehingga dikhawatirkan si cowok ini mengambil keputusan dengan terburu-buru. Lagipulan, teman akan lebih sulit menerima jika kita jadian enggak lama setelah mereka putus.

Jika kita sudah suka sejak mereka masih pacaran, secara enggak langsung kita jadi orang ketiga. Hal in ibis amenimbulkan perasaan bersalah dalam diri kita dan mengganggu kelacaran hubungan dengan pacar.

Perhatikan juga sejak kapan cowok ini PDKT sama kita. Apa dia mau flirting setelah putus atau masih jadian? Enggak mau, kan, kehilangan sahabat karena cowok yang hanya pengin mainin kita?

(Baca juga: 4 Hal yang Perlu Kita Lakukan Kalau Pacar Masih Akrab Sama Mantannya!)

- Apa dia memperlakukan kita dengan baik dan kita yakin ingin jadian sama dia?

- Apakah penyebab mereka putus? Kalau mereka putus karena sikapnya yang kurang baik, bisa saja dia akan bersikap sama kepada kita.

- Apa yang membuat dia terlihat sepsial sehingga kita berani mempertaruhkan persahabatn? Kalau ternyata jawabannya membuat kita tambah ragu, mungkin kita masih butuh waktu.

Beritahu teman lain yang ada di geng kita untuk meredam pendapat mereka yang salah. Jangan sampai kita kehilangan semua teman karena mereka salah mengira kita sebagai orang ketiga.

Kita enggak bisa memaksa setiap oraang menerima penjelasan ini. Mungkin kita butuh jarak untuk sementara wkatu, namun pastikan bahwa dia tetaplah sahabat baik kita dan kita akan selalu ada untuknya. Jika dia sudah move on, kita bisa hangout bareng lagi, deh.

(Baca juga:  Double Standard Alias Standar Ganda yang Sering Kita Temui Sehari-Hari)