Selama ini kita berpikir kalau pergi ke dokter gigi, kita cuma bisa menambal gigi yang berlubang atau memasang behel. Tapi ternyata, dengan melakukan cek kesehatan mulut dan gigi secara rutin seenggaknya 6 bulan sekali, kita juga bisa mengecek masalah mulut dan gigi yang bisa jadi pertanda penyakit lain yang lebih serius.
Dilansir dari Health Line, Nico Geurs, DDS, seorang direktur dari University of Alabama di Departemen Periodontologi di Birmingham sekaligus direktur UAB Dentistry Wellness Clinic, mengatakan bahwa kesehatan mulut dan gigi nyatanya mencerminkan status kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berikut adalah 5 penyakit yang bisa dideteksi dari kondisi gigi kita. Yuk, disimak!
(Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Jerawat dalam Waktu Semalam. Berani Mencobanya?)
Diabetes memengaruhi kemampuan kita untuk melawan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi gusi. Penyakit gusi juga dapat memengaruhi kontrol gula darah di dalam tubuh. Ketika diabetes enggak terkontrol, enggak hanya glukosa yang ada di dalam darah saja yang meningkat, tetapi juga glukosa pada air liur. Air liur yang mengandung gula tinggi menyebabkan bakteri mudah tumbuh di dalam mulut.
Komplikasi diabetes dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan mulut dan gigi. Menurut American Diabetes Association, orang dengan diabetes berisiko lebih tinggi untuk mengalami radang gusi, penyakit gusi (gingivitis), dan periodontitis (infeksi gusi parah yang disertai dengan kerusakan tulang). Diabetes juga dapat menyebabkan kita gampang mengalami sariawan, bau mulut, gigi mudah copot, hingga mulut kering.
Dilansir dari Mayo Clinic, banyak penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara penyakit periodontitis dengan peningkatan risiko perkembangan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Kalau kita memiliki penyakit gusi kronis, risiko pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) di leher dapat meningkat.
Ternyata masalah gigi dan mulut berhubungan juga, lho, sama penyakit kanker darah. Leukimia atau kanker darah dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan terasa sakit. Hal ini terjadi karena dentin yang melindungi gigi terkikis dan meyebabkan erosi gigi. Selain itu, penderita leukimia juga bisa mudah mengalami gusi bengkak dan berdarah.
(Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Menurut 4 Fase dalam Siklus Menstruasi. Wajib Tahu!)
Penyakit Chron yang salah satunya merupakan kolitis ulserativa adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada seluruh lapisan pencernaan, dari mulut hingga ke anus. Jika dokter gigi menemukan adanya luka terbuka yang sulit sembuh dan terjadi berulang maka hal tersebut bisa menjadi salah satu tanda penyakit Crohn.
Refluks asam lambung (GERD) yang juga biasa disebut maag muncul akibat pola makan yang tidak teratur. Ini menyebabkan asam lambung meningkat dan mengikis enamel gigi dan dentin. Asam lambung yang naik ke tenggorokan dan sampai ke mulut dapat menipiskan lapisan enamel dan dentin gigi sehingga membuat gigi sensitif, terutama di daerah gigi belakang.
Selain rutin ke dokter gigi untuk cek kesehatan gigi dan mulut, penting banget buat kita untuk selalu rajin gosok gigi dua kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur). Kurangi juga konsumsi makanan dan minuman manis. (HelloSehat)
(Baca juga: 5 Zodiak yang Bukan Merupakan Teman Curhat yang Baik!)