Cara Putus Dari Teman yang Menyebalkan dengan Cara Baik-Baik Menurut Psikolog

By Indra Pramesti, Jumat, 27 April 2018 | 09:15 WIB
Kamu pernah mengalaminya? (Indra Pramesti)

Meski punya banyak teman, belum tentu kita cowok dengan semua teman kita. Adakalanya, kita malah merasa enggak nyaman karena perilakunya yang toxic dan kerap merugikan kita.

Masalahnya, ketika pengin menghindar dan memutuskan hubungan pertemanan,  kita jadi takut kalau nanti bakal dicap jelek dan malah dijauhi sama teman-teman lainnya.

Nah, kalau kita sedang terjebak di keadaan seperti ini dan pengin putus hubungan sama teman yang menyebalkan tapi tetap dengan cara baik-baik, ini dia 7 caranya menurut Ashleight Edelstein, LMFTA, psikolog dan terapis remaja.

(Baca juga: Alasan Kenapa Orang-Orang Enggak Bosan Hangout Sama Kita Menurut Zodiak)

Sebelum mengungkapkan apa yang pengin kita katakan, sebaiknya kita persiapkan hal-hal yang pengin kita sampaikan. Enggak mau, kan, saat udah bilang pengin ngomong serius, ternyata kita malah kehilangan kata-kata dan bingung sendiri.

Kalau perlu, kita bisa membuat daftar tertulis hal-hal yang mau kita omongin biar enggak nge-blank. Kalau nervous, langsung ambil napas dalam-dalam supaya bisa lebih tenang.

Sambil menulis daftar hal yang ingin kita sampikan, pikirkan kembali alasan kenapa kita perlu mengakhiri hubungan pertemanan dengan dia. Edestein juga menganjurkan supaya kita memilih kata-kata yang halus. Misalnya kalau kita terlalu jenuh dengan sikap teman yang clingy, maka kita bisa membuat alasan, karena kita enggak punya cukup energi untuk menyeimbangkan energi yang dia miliki.

Di situasi ini, umumnya seseorang akan membuat banyak alasan. Masalahnya, alasan-alasan yang enggak mendasar malah bisa membuat kita terjebak di dalam masalah yang makin rumit.

Contohnya seperti alasan, “aku sibuk” bisa disalahartikan. Edelstein menganjurkan kalau alasan kita harus tetap jujur, tapi jangan menggunakan alasan yang umum.

Kita juga perlu menjelaskan ke teman kita kalau kita berada di situasi yang sulit. Jujur kalau cara ini menyakitkan dan bikin hubungan kita dan dia jadi awkward. Meski begitu, kita harus tetap jujur dan mengemukakan apa adanya.

(Baca juga: 10 Hal Yang Perlu Kita Ketahui Sebelum PDKT Sama Cowok Introvert)

Daripada menyalahkan apa yang dia lakukan selama ini, lebih baik kita lebih fokus dengan apa yang dia rasakan. Ungkapkan ketidaknyamanan yang kita rasakan saat bersama dia tanpa diimbuhi kalimat yang menyalahkan dan memojokkan sifat buruknya.

Nah, biar adil, kita juga perlu mendengarkan penjelasan teman kita ini. Masing-masing pihak layak diberi kesempatan untuk mengemukakan apa yang ada di dalam pikirannya, sehingga kita juga harus menghargai pendapat dari teman kita juga.

Setelah memutuskan hubungan dengan teman kita ini, pasti ada kemungkinan kita dan dia akan bertemu lagi. Terlebih kalau kita dan dia punya lingkaran pertemanan yang sama.

Nah, kalau sampai saat kita dan dia bertemu, dan dia masih melakukan hal-hal yang menyebalkan, maka kita juga harus ambil keputusan berani untuk benar-benar memutus hubungan pertemanan dengan dia. Karena bagaimana pun juga, pertemanan itu adalah hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain.  (EliteDaily)

(Baca juga: 6 Cara Mengatasi Ketakutan Saat Ingin Meraih Cita-Cita)