Berhenti Menyalahkan Aktor, Ini 5 Faktor Penyebab Drama Korea Memiliki Rating Rendah

By Indah Permata Sari, Rabu, 9 Mei 2018 | 08:15 WIB
foto : dramabeans.com (Indah Permata Sari)

Ketika sebuah drama memiliki rating rendah atau yang awalnya rating bagus namun lama-lama turun, kebanyakan orang akan menilai negatif aktor yang main di drama tersebut.

Sering kita lihat netizen memberikan komentar kalau akting dari aktornya yang jelek, atau dibilang chemistry antara para pemainnya enggak terlihat bagus.

Padahal, enggak melulu mengenai aktornya lho yang menyebabkan sebuah drama mengecewakan penonton. Bisa jadi hal-hal lain di bagian teknis dan berada di luar kuasa aktornya.

Jadi, stop nyalahin para aktornya ya girls, dan kita cari tahu 5 faktor yang bisa menyebabkan drama Korea memiliki rating rendah. Wajib tahu!

Beberapa kali kita membaca sinopsis sebuah drama, dan kalau dari sinopsisnya sih terkesan menjanjikan. Namun ketika kita nonton dramanya, yang kita dapat adalah hal yang membuat kita kecewa.

Ini terjadi karena enggak ada konsistensi dari naskahnya. Konsepnya sudah bagus, namun dalam produksinya ternyata enggak sesuai harapan.

Contohnya adalah drama Beautiful Mind. Dari sinopsis, drama ini cukup menjanjikan yaitu bercerita mengenai seseorang yang enggak bisa memiliki emosi, dan ini berkaitan dengan psikologi.

Namun di drama ini, enggak dibuat dengan jelas penyelesaian masalah yang satu dan masalah yang lainnya, jadi ada banyak kesan gantung. Tentunya ini sangat disayangkan.

(Baca juga : )

Ada juga drama yang jalan ceritanya sudah bagus, akting aktornya juga keren, namun justru di proses editing-nya yang enggak maksimal.

Hal ini terjadi di drama Scarlet Heart dan juga The Great Tempter. Untuk Scarlet Heart, ada banyak karakter penting di dalam drama, namun enggak disebutkan dengan jelas karakternya sehingga membuat penonton bingung.

Lalu untuk drama The Great Tempter, perpindahan antara satu adegan dengan adegan yang lain sangat enggak rapi dan kasar. Tim editing dari drama ini mengakui kalau mereka sangat kepepet waktu, karena stasiun TV meminta dengan cepat penyelesaiannya yang membuat drama ini diedit dengan seadanya.

Awalnya drama yang kita prediksi akan bagus, namun ternyata lama-lama sangat membosankan. Tentu hal ini disayangkan karena di awal kita sudah dibuat suka banget namun saat di tengah menjelang akhir, drama justru jadi standard dan membuat kita enggak semangat nontonnya.

Ini terjadi di drama Temperature of Love. Banyak penonton yang mengatakan kalau drama ini membosankan sehingga mereka malas untuk lanjut nonton dan akhirnya rating dramanya pun jadi turun.

Saat Yang Se Jong berhasil mendapatkan penghargaan sebagai aktor pendatang baru terbaik, tentunya hal ini membuktikan kalau bukan karena aktornya drama ini gagal, melainkan karena jalan ceritanya.

(Baca juga : )

Plot yang klise atau sudah ketebak banget nih akan bagaimana akhirnya, jadi salah satu faktor drama bisa jadi enggak menarik. Meskipun aktor populer yang jadi tokoh utamanya, enggak akan membantu plot yang memang sangat klise.

Terjadi di drama Uncontrollably Fond. Plot drama ini sangat klise, cowok yang sakit keras lalu bertemu lagi dengan cinta pertamanya. Mungkin di beberapa drama, plot seperti ini akan berhasil kalau dibantu dengan naskah yang menarik.

Seperti misalnya ketika adegan sedih, di drama benar-benar terlihat sedih sehingga membuat penonton jadi menangis. Sementara di drama Uncontrollably Fond ini, yang sebenarnya sangat mellow, namun kurang memancing emosi kesedihan penonton.

Kim Woo Bin, aktor dari drama ini secara langsung mengucapkan permintaan maafnya lho karena drama ini enggak sesuai dengan harapan penonton dan fans.

Enggak ada aturannya sih ya, karakter utama itu enggak boleh orang jahat. Namun kalau karakter utama ini sangat menyebalkan, mungkin penonton bakal jatuh ke second lead syndrome dan jadi enggak setuju dengan jalan cerita drama ketika yang bahagia adalah tokoh utama.

Hal ini terjadi di drama Jealousy Incarnate dan Cheese in the Trap. Untuk Jealousy Incarnate, karakter utama, Lee Hwa Shin yang diperankan oleh Jo Jung Suk sangat menyebalkan. Ketika dia menghancurkan hubungan pacaran sahabatnya, dan juga dengan egoisnya dia pengin merebut pacar sahabatnya.

Lalu di Cheese in the Trap, karakter Yoo Jung (Park Hae Jin) dibuat jadi orang yang sangat menyeramkan dan menyebalkan, sedangkan Baek In Ho (Seo Kang Joon) dibuat yang sangat lovely dan baik hati. Sehingga enggak sedikit penonton yang jadi enggak suka dengan Yoo Jung dan justru lebih simpati dengan Baek In Ho.

Jadi girls, ketika sebuah drama enggak sesuai ekspektasi atau mendapat rating yang rendah, stop salahin aktor pemainnya. Mungkin memang bisa jadi akting aktornya salah satu penyebab, namun enggak menutup kemungkinan kalau ada faktor lain yang jadi penyebab utamanya.

(Baca juga : )