Mengenal Virus Nipah Mematikan yang Tersebar Dari Kelelawar Buah!

By Indra Pramesti, Senin, 28 Mei 2018 | 07:15 WIB
Bahaya virus Nipah yang perlu kita tahu! (Indra Pramesti)

Dilansir dari Time.com, sepuluh orang di India Selatan provinsi Kerala meninggal dunia karena terinfeksi virus Nipah, yaitu sebuah penyakit yang diduga disebarkan oleh kelelawar buah atau hewan lainnya. Yuk kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.

(Baca juga: Cara Bilang “Aku Cinta Kamu” dalam Berbagai Bahasa Daerah di Indonesia)

Virus Nipah adalah jenis virus yang menular dan mematikan yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 ketika peternak babi di Malaysia dan Singapura terinfeksi virus ini. Dalam masa tersebut, hampir 300 orang terinfeksi dan lebih dari 100 orang meninggal dunia.

Untuk menghentikan penularannya, pihak berwenang terpaksa membunuh lebih dari satu juta babi. Sejak saat itu, virus tersebut teridentifikasi di Bangladesh dan India.

U.S Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa penularan virus Nipah saat ini terjadi di Bangladesh hampir setiap tahun dan ada beberapa kasus serupa ditemukan di India. Rasio kematian hingga kini terhitung mencapai 75%.

Virus tersebut menyebar kepada manusia yang melakukan kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi seperti keleawar buah atau babi. Virus ini juga bisa menyebar antar manusia. Umumnya antara keluarga dan  asisten rumah tangga yang terinfeksi.

Saat ini penularan terjadi di Kerala, provinsi bagian selatan India. Sejauh ini tercatat ada 10 kematian, dan setidaknya ada 9 orang yang dinyatakan positif terjangkit virus dan sedang mengalami karantina medis.

Banyak orang yang melakukan kontak dengan seseorang yang tengah terjangkit virus tersebut yang sekarang tengah mengalami pemeriksaan. Para ahli berspekulasi bahwa virus tersebut menyebar lewat perantara kelelawar.

Ketika seseorang terjangkitvirus Nipah, mereka akan mengalami encephalitis atau inflamsi pada otak. Umumnya dibutuhkan waktu sekitar 5-14 haru hingga gejala tersebut mulai terlihat. Gejala-gejala virus Nipah meliputi demam dan sakit kepala yang disertai dengan rasa kantuk dan kebingungan. Bahkan ada kemungkinan penderitanya akan mengalami pingsan. CDC juga memaparkan bahwa efek samping yang ditimbulkan dari penderitanya meliputi perubahan kepribadian.

Belum ada obat yang mampu menyembuhkan virus Nipah. Tapi, seseorang yang terjangkit virus ini akan dirawat secara efektif dengan menjaga kondisi tubuhnya supaya tetap terhidrasi serta menghilangkan mual atau muntah.

Untuk mencegah virus Nipah, CDC menganjurkan untuk menghindar dari kontaminasi dengan babi dan kelelawar di area endemik dan tidak meminum getah pohon kurma. (Time)

(Baca juga: 5 Langkah Menghentikan Kulit Iritasi Setelah Shaving)