Cerita Suka Duka Mudik Naik Mobil. Kamu Mengalaminya Juga?

By Andien Rahajeng, Rabu, 13 Juni 2018 | 15:00 WIB
(asiachan.com)

Lebaran tinggal 2 hari lagi! Enggak terasa ya, bulan ramadan sudah mau berakhir. Kamu berencana mudik tahun ini? Kalau kamu memilih mudik naik mobil, pasti paham deh suka dukanya ini. 

(Baca juga:Perhatikan 5 Hal Berikut Supaya Mudik Lebaran Kita Lancar, Aman, & Nyaman!

Waktu yang fleksibel dan enggak perlu rebutan tiket vs Memakan waktu lebih lama

Biasanya, 2 sampai 1 bulan menuju musim mudik lebaran, tiket transportasi umum seperti bus, kereta, pesawat, dan kapal mula diburu para calon pemudik. Bukan hanya harganya yang melonjak, enggak jarang juga ada yang kehabisan tiket.

Kalau mudik dengan mobil pribadi, kita enggak perlu stress rebutan tiket dan bisa memulai perjalanan kapan saja. Namun memang kita akan memakan waktu lebih lama di perjalanan dan enggak bisa memprediksi kapan kita akan sampai di tempat tujuan.

Bisa sekalian mengunjungi kota lain vs keluar biaya lebih

Kalau kita sudah mulai perjalanan dari beberapa hari sebelum lebaran, perjalanan kita akan lebih santai dan bisa singgah di kota-kota lain sebelum sampai tujuan. Sayangnya, kalau mau mudik sekaligus berlibur di kota lain, kita juga harus mengeluarkan biaya ekstra. Tapi pengalamannya bakalan worth it.

(Baca juga:5 Seleb Cowok Indonesia yang Cocok Jadi Teman Mudik. Kamu Setuju?)

Belanja oleh-oleh khas vs macet

Salah satu tradisi orang Indonesia saat mengunjungi suatu tempat adalah belanja oleh-oleh khas daerah tersebut. Kita bisa belanja oleh-oleh khas dari berbagai kota kalau mudik dengan mobil. Tapi tentunya kita juga harus siap menghadapi macet dan kelelahan karena terlalu lama duduk.

(Baca juga:Mudik Anti Ribet dengan 6 Travel Hacks yang Wajib Kita Punya!)

Berikut cerita suka duka mudik naik mobil dari salah satu pembaca cewekbanget.id, Fia, 23 tahun.

“Jika biasanya orang pulang kampung dan berlebaran di kampung halaman, aku dan keluarga biasanya baru pulang kampung sehari atau 2 hari setelah lebaran untuk menghindari kemacetan, dan agar bisa tetap berlebaran bersama keluarga di Jakarta.

Setiap tahun aku pulang kampung ke Surabaya dan selalu naik mobil. Bahkan sejak baru lahir sampai kelas 3 SMA aku selalu pulang kampung, namun saat kuliah jadi jarang pulang kampung karena aku memang kuliah di Surabaya.

Aku memilih naik mobil karena menyenangkan, kita bisa mampir-mampir di berbagai kota yang kita lalui dan sekalian liburan. Kita paling sering mengunjungi Semarang dan Brebes karena banyak makanan khas yang enak dan harganya murah. Selain itu, Mamaku juga suka banget beli bawang merah khas Brebes.

(Baca juga:7 Camilan Sehat Yang Wajib Kita Santap Selama Mudik Lebaran. Mana Favorit Kamu?)

Biasanya kita menghabiskan waktu 2 hari di jalan, berangkat setelah subuh dan sampainya siang hari setelahnya.  Selama di perjalanan yang menghabiskan waktu selama 1 setengah hari tersebut, biasanya aku bawa novel untuk dibaca seharian ataupun mendengarkan musik sepanjang perjalanan. Pada malam harinya aku dan keluarga selalu menginap di Semarang untuk istirahat dan jalan-jalan melihat kota tersebut.

Ketika pulang kampung pasti ada suka dukanya, ya. Yang buatku enggak menyenangkan  adalah packing barang-barang sebelum pergi pulang kampung dan unpacking setelah pulang kampung dan kembali ke rumah. Selain itu, badan juga pasti terasa pegal-pegal karena terlalu lama duduk dan harus terkena macet saat ada pasar tumpah mendadak di beberapa kota.

Tapi itu semua worth it karena kita bisa keluar dari rutinitas yang membosankan, bisa mengunjungi kota lain, dan tentunya bisa bertemu dengan keluarga yang hanya bisa ditemui sekitar setahun sekali."