Puting Payudara Manusia dan Hubungannya dengan Evolusi Manusia

By Indra Pramesti, Senin, 2 Juli 2018 | 15:30 WIB
()

Tanpa kita sadari, puting payudara manusia yang memiliki jenis, bentuk, dan tipe yang berbeda-beda ternyata berhubungan sama evolusi manusia, lho.

Hal ini dibuktikan lewat studi yang dipublikasikan di Adaptive Human Behaviour and Physiology. Keberagaman bentuk dan jenis puting payudara perempuan ternyata menjelaskan tentang asumsi yang ada selama ini tentang evolusi manusia secara biologis.

Pengin tahu lebih lanjut? Yuk simak penjelasannya berikut.

(Baca juga: 12 Alasan Kenapa Puting Payudara Sering Nyeri)

Puting payudara laki-laki dan perempuan punya ukuran berbeda

Ashleigh Kelly dan teman-temannya dari University of Quensland, Australia, merekrut 63 mahasiswa sebagai sampel, dengan kombinasi 33 laki-laki dan 30 perempuan yang berumur antara 18-33 tahun.

Kemudian, puting payudara mahasiswa tersebut diukur (termasuk bagian areola-nya) dan ditemukan rata-rata, bahwa puting laki-laki ternyata lebih kecil, atau sekitar 36% lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran puting payudara perempuan.

Studi tersebut juga membuktukan bahwa perempuan memiliki puting payudara yang lebih beragam ukurannya. Dilansir dari Health, variasi ukuran puting payudara adalah sekitar 38% pada perempuan, dan hanya 25% pada laki-laki.

Perbedaan asumsi dengan penelitian terdahulu

Hasil dari penelitian tersebut rupanya cukup mengguncang komunitas ilmu pengetahuan evolusi. Menurut studi yang berjudul Male and Female Nipples as a Test Case for the Assumption that Functional Features Vary Less than Nonfunctional Byproducts, mengungkapkan bahwa variasi yang sedikit bagian fisik suatu makhluk hidup menunjukkan bahwa bagian fisik tersebut ‘berfungsi/functional’.

Sebaliknya, jika memiliki variasi yang banyak, membuktikan kalau bagian tersebut ternyata ‘kurang berfungsi/lack of function’.

Selain itu, studi di tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal Evolution & Development yang menyatakan bahwa variasi ukuran klitoris yang beragam jika dibandingkan dengan penis laki-laki, membuktikan bahwa bagian tersebut kurang berfungsi.

Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu, studi yang dilakukan oleh Kelly dan kawan-kawan jelas berkebalikan satu sama lain.

Perbedaan bagian tubuh bukan hal yang penting

Meski berbeda hasilnya dengan penelitian terdahulu, pada akhirnya studi yang dilakukan oleh Kelly dan kawan-kawan ingin menjelaskan bahwa perbedaan bagian tubuh dari satu orang dan orang lain bukan lah hal yang penting. Karena pada dasarnya, setiap bagian tubuh manusia memiliki manfaat yang penting.

Studi tersebut juga sebagai pengingat bahwa tubuh kita memiliki kemampuan yang luar biasa, enggak peduli ukuran atau bentuknya. (TeenVogue)

(Baca juga: 6 Mitos Tentang Puting Payudara Yang Enggak Seharusnya Kita Percaya)