Dunia medsos tidak bisa lepas dari kehidupan kita zaman sekarang. Termasuk dengan muncul dan berkembangnya social media influencer apalagi di Instagram. Banyak orang tertarik untuk mencoba jejak menjadi influencer dengan membuat konten menarik.
Melihat peluang ini, GetCraft Indonesia menggelar acara meet up dengan influencer seperti Alexander Thian (Amrazing), Brama Danuwinata (Social Media Lead Grab Indonesia), dan Syarief Hidayatullah (VC Creative Get Craft) beberapa waktu lalu.
Acara ini membahas tentang standar harga postingan di medsos sebagai influencer. Event ini disambut antusias oleh banyak orang seperti content creator hingga orang-orang yang tertarik untuk menjadi content creator dan influencer. Intip yuk selengkapnya!
Tipe-tipe influencer
Sebelumnya kita harus tahu dulu ada beberapa tipe influencer berdasarkan followers yakni ada 4 macam.
1. Micro influencer : biasanya influencer ini memiliki followers sekitar 3k – 90k
2. Macro influencer : biasanya memiliki followers sekitar 90k – 500k
3. Premium influencer : lebih dari 500k followers
4. Celeb influencer : tidak terpengaruh dengan jumlah followers selama orang itu adalah selebriti.
(Baca juga: 10 Gaya Seleb dan Influencer Indonesia dalam Balutan Hanbok)
Cerita Alexander Thian selama menjadi influencer
Alexander Thian membagikan pengalamannya kalau di tahun 2010 masih zaman hanya memakai Twitter dan memiliki followers ribuan, dia cerita kalau dia diajak ke sebuah event.
Ternyata penyelenggara event itu meminta Alex untuk mempromosikan event tersebut ke akunnya dan tweet Alex itu dibayar oleh penyelenggara.
Alex mengatakan kalau kita memiliki konten yang bagus, orang akan follow kita. Semakin banyak followers kita maka value kita juga naik. Konten yang disajikan adalah konten yang tidak meniru orang lain punya atau unik yang membuat orang pun suka. Sebuah konsistensi juga faktor terpenting lainnya.
Alex memiliki 2 cara untuk menentukan harga rate per postingan. Yang pertama adalah bikin patokan harga dari content creator lainnya. Coba saja tanya influencer lainnya dengan harga yang serupa dilihat dari reach dan jumlah followers-nya.
Kedua adalah membuat konten kita agar bisa mencapai ke banyak orang. Konten yang bagus juga mempengaruhi engagement orang agar tertarik dengan produk atau brand yang influencer gunakan.
Untuk saat ini kebanyakan brand banyak menggunakan micro influencer karena perbandingan jumlah reach dan followers enggak terlalu jauh. Selain itu, micro influencer juga lebih terikat secara personal dengan followers.
(Baca juga: Yuk, Coba 5 Aplikasi Edit Foto Ini Supaya Feed Instagram Kita Sekeren Selebgram!)
Jika kalian tertarik dengan dunia seputar content creator, kalian bisa mengunjungi website GetCraft untuk informasi lebih detail dan juga bisa ikutin acara-acara seru yang diselenggarakan GetCraft supaya bisa nambah ilmu bidang ini dan bertemu dengan content creator lainnya.
Ada yang berminat juga menjadi seorang content creator? (Audina)