Celana jeans merupakan salah satu fashion item yang pasti kita miliki! Selain bentuknya yang enggak lekang oleh waktu, celana jeans juga sangat nyaman untuk segala kegiatan. Enggak heran, kalau banyak orang yang tetap percaya diri menggunakan jeans yang sudah usang sebagai penunjang gaya.
Selain desainnya, harga dari jeans juga beragam lho. Mulai dari harga murah hingga yang mahal. Nah, apa sebenarnya perbedaan antara celana jeans mahal dan murah?
D'Marge dalam sebuah artikel mengutip keterangan, Bryce Alton, CEO Nudie Jeans Australia, yang mengupas tuntas rahasia tentang celana jeans. Berikut, empat rahasia yang membedakan celana jeans murah dan mahal. Wajib tahu!
(Baca juga : Seberapa Sering Kita Harus Mencucui Celana Jeans & Bra Biar Enggak Gampang Rusak?)
Desain mempengaruhi biaya
Desain merupakan satu hal yang mempengaruhi harga dari celana jeans. Karena Jeans yang mahal tentu memiliki detail yang lebih baik dibanding jeans murah. Pola yang sulit, kancing, dan fitur hiasan, kualitas jahitan, pencucian dan ukuran, semuanya berkontribusi pada harga.
Biasanya, harga akhir menyesuaikan dengan desain ekslusif dan merek denim. “Kita enggak dapat memberi harga pada 'seni atau desain' apa pun, tetapi aspek unik dari gaya baru harus selalu dipertimbangkan untuk beberapa level,” papar Alto.
Singkatnya, penentuan harga selain berdasarkan label juga berdasarkan kualitas desain. Semua pelanggan denim, kata Alton, harus memiliki pandangan dasar ketika membeli celana jeans, baik yang murah atau mahal. "Ukuran yang pas harus jadi hal utama seperti ketepatan ukuran untuk kedua kaki," tambahnya.
Branding dan reputasi menentukan harga
Brand atau merek juga menjadi salah satu pokok yang mendorong kita untuk terpikat pada suatu produk berdasarkan persepsinya. Untuk celana jeans. menurut Alton, setiap merek berbeda cara dalam menentukan reputasi yang menentukan harga akhir.
Pada merek mewah, misalnya, perlu banyak uang untuk iklan dan membuat produk tersebut mencapai tangan para selebritas. "Mereka membatasi distribusi untuk mengontrol persediaan dan permintaan," kata Alton.
Cara ini dilakukan untuk dapat menjual produk dengan poin harga yang mereka inginkan, meskipun kualitasnya enggak jauh berbeda dengan merek lainnya.