Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk menunjang penampilan kita ya, girls!
Namun, saat memilih kosmetik kita juga harus lebih berhati-hati. Karena saat ini, banyak orang yang menyalahgunakan produk kosmetik demi keuntungan pribadi.
Hal ini tentunya bisa merugikan kita lho, alih-alih mau cantik, kita justru bisa kena dampak negatif dari penyalahgunaan kosmetik.
(Baca juga : Perubahan Drastis Bentuk Tubuh 6 Aktor Korea Terkenal. Makin Berotot!)
Seperti yang diketahui, selama 2018 BPOM RI telah menyita kosmetik illegal senilai 106.9 miliar rupiah.
Tingginya angka temuan kosmetik ilegal yang terjadi secara masif di seluruh Indonesia, menunjukan adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat terhadap kosmetik.
Untuk itu, Penny K. Lukito selaku Kepala BPOM RI menghimbau masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih kosmetik.
"Jangan tergiur dengan iklan-iklan menyesatkan atau harga yang tidak wajar. Terlebih saat ini dengan perkembangan teknologi dan informasi tantangannya semakin besar. Banyak kosmetik-kosmetik yang akhirnya dijual secara online dan berdatangan dari luar," ujar Penny dalam acara Kampanye Bahaya Kosmetika Mengandung Bahan Dilarang untuk Generasi Millenial di Balai Kartini, Jakarta, pada Senin (13/8).
(Baca juga : 7 Alasan Kita Harus Nonton Film Along with The Gods 2! Bagus Banget! )
BPOM pun menyebutkan beberapa produk kosmetik yang sebaiknya dihindari karena diduga kuat mengandung bahan terlarang.
Produk-produk kosmetik tersebut sebagai berikut;
Temulawak Two Way Cake, New Papaya Whitening Soap, NYX Pensil Alis, MAC Pensil Alis, Revlon Pensil Alis, Collagen Plus Vit E Day and Night Cream, Cream Natural 99, SP Whitening and Anti Acne, Quine Pearl Cream, Citra Day Cream, Citra Night Cream, serta La Widya Temulawak.
Itu semua adalah beberapa produk yang disita BPOM RI dalam tiga bulan terakhir di daerah Jakarta dan Serang.
(Baca juga : 10 Idol Kpop Cowok dengan Visual Paling Cute dan Menggemaskan)
Beberapa produk tersebut disita karena merek yang dipalsukan.
Terkait maraknya peredaran kosmetik ilegal dan berbahaya ini, Penny meminta agar seluruh pelaku usaha mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bila tidak, pelaku usaha akan dikenakan pasal 196 dan 197 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar.
Serta Pasal 62 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak 2 miliar rupiah.
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul "BPOM: Ini Daftar Produk Kosmetik Berbahaya, Ada Merek Terkenal Juga!"