Joko Anwar Ajak Wewe Gombel Gentayangan di Festival Film Internasional

By None, Senin, 10 September 2018 | 12:29 WIB
()

Setelah sukses dengan Pengabdi Setan yang diputar di 42 negara, Joko Anwar kini siap mengajak makhluk mitologi asli Indonesia, Wewe Gombel gentayangan di Toronto Film Festival 2018. 

Karyanya berjudul A Mother's Love, salah satu episode dalam seri televisi antologi horor, Folklore, produksi HBO Asia akan tayang perdana di festival yang berlangsung pada 6 hingga 16 September 2018 mendatang.

"Dua dari enam episode serial drama Original antologi horor HBO Asia, Folklore, terpilih untuk mengikuti ajang bergengsi 43 Toronto International Film Festival (TIFF). Dua episode terpilih tersebut adalah A Mother's Love dengan sutradara Joko Anwar dan POB, disutradarai oleh Pen-Ek Ratanaruang dari Thailand," demikian keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (9/9/2018).

Baca Juga : DAY6 Merilis MV ‘Beautiful Feeling’ Spesial Buat Fans. Sudah Lihat?

A Mother's Love berkisah tentang seorang ibu (Marissa Anita) dan anaknya (Muzakki Ramdhan) yang mendapati sekelompok anak berpenampilan kotor dan kelaparan tinggal di loteng rumah mewah.

Mereka lalu berusaha menyelamatkan dan mengembalikan mereka ke keluarga masing-masing.

Namun, ibu dan anak itu tak menyadari, bahwa anak-anak tersebut merupakan "anak angkat" Wewe Gombel.

Kini, mereka harus bersiap menerima amukan balas dendam Wewe Gombel. Dalam tradisi Jawa, Wewe Gombel merupakan roh jahat yang suka menculik anak-anak, namun tak bermaksud mencelakainya.

Baca Juga : 3 Selebgram Cewek Ini Berprestasi Karena KPop! Inspiratif Banget!

Konon, yang diculik adalah anak-anak yang ditelantarkan oleh orangtua mereka. Dua episode tersebut bakal tayang dalam program Pritmetime TIFF 2018 dan menandai diri sebagai seri televisi Asia pertama yang terpilih sejak dimulainya Primetime programme di TIFF pada 2015 lalu.

Folklore merupakan seri televisi yang mengangkat kisah horor berdasarkan mitos dan takhayul dari sejumlah negara di Asia pada setiap episodenya.

Enam episode Folklore dengan durasi satu jam mengambil lokasi di beberapa negara Asia, yakni Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura dan Thailand.

Tiap episode Folklore menggunakan bahasa lokal masing-masing daerahnya, namun disertai dengan subtitle Bahasa Inggris.

Baca Juga : Enggak Hanya Akting, 5 Seleb Indonesia Ini Juga Mahir Menulis Buku!

Selain Joko Anwar dan Pen-Ek, empat sutradara yang memotori Folklore adalah Eric Khoo (Singapura), Ho Yuhang (Malaysia), Takumi Saitoh (Jepang), dan Lee Sang-Woo (Korea Selatan). Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Joko Anwar Bawa Wewe Gombel Gentayangan ke Toronto International Film Festival 2018"