Cewekbanget.id - Produksi film pendek setiap tahun terus meningkat, kemungkinan ini disebabkan oleh semakin murah dan mudahnya membuat film.
Tak sekadar dinikmati dan ditonton di kala senggang, film pendek dengan keunikannya menarik hati Fransiska Prihadi. Bagi Program Director Minikino yang akrab disapa Cika ini, ketertarikannya pada film pendek bisa didasari oleh beberapa hal.
“Format film pendek yang unik dan merupakan awal dari budaya itu sendiri,” tuturnya soal alasannya tertarik dengan dunia film pendek.
Selain itu, cara menikmati film pendek yang beragam juga menjadi magnet tersendiri. “Mulai dari satu per satu, maupun dalam bentuk program bentuk pendek yang terdiri dari beberapa film pendek dengan benang merah tertentu.”
Cika sendiri mengawali keterlibatannya di Minikino dengan menjadi penonton di festival film pendek Minikino Monthly Screening & Discussion di Denpasar sejak 2007. Kemudian menjadi sukarelawan, mulai dari menyiapkan absensi, membuat laporan pemutaran, hingga menjadi moderator diskusi.
“Saya makin aktif dalam pengelolaan program workshop di Minikino tahun 2013, waktu itu saya menjadi direktur program kompetisi film 1 menit dan workshop internasional untuk remaja dalam program My Life My Dreams,” lanjut Cika. Setelah itu, dirinya makin terlibat dalam berbagai program dan festival yang diadakan Minikino.
Minikino merupakan organisasi festival film pendek dengan jaringan kerja internasional. Organisasi ini bekerja sepanjang tahun, merancang dan menyelenggarakan berbagai bentuk festival film pendek yang memiliki sub-fokusnya masing- masing.
Saat ini, Minikino menjalankan 3 festival film pendek yaitu Monthly Screening & Discussion, Open December, serta Minikino Film Week-Bali International Short Film Festival. Selain itu, Minikino juga menginisiasi gerakan Indonesia Raja serta S-Express dengan lingkup regional Asia Tenggara. Tak hanya itu, Minikino juga menyelenggarakan Begadang Filmmaking Competition, sebuah kompetisi film pendek tahunan.
Produksi film pendek setiap tahunnya terus meningkat, menilik data pemasukan yang diterima Minikino. “Kemungkinan ini disebabkan oleh semakin murah dan mudahnya membuat film,” ungkap Cika. Permasalahannya, film pendek yang berkualitas proporsinya menurun. “Hal ini bisa diobati dengan usaha meningkatkan kesadaran untuk menambah minat, membuka wawasan dengan lebih banyak membaca dan menonton film lain.”
Mendukung program Minikino, Bekraf memberikan motivasi langsung melalui sokongan dana terutama mulai 2017 ketika Minikino mengajukan proposal untuk Minikino Film Week Bali International Film Festival. Dukungan ini berlanjut pada 2018 pada program yang sama.
Penulis | : | Advertorial |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR