Cewekbanget.id – Pernah nonton acara komedi yang ada Nunung? girls pasti pernah mendapati Nunung me-ngompol saat tertawa.
Apabila kita mengalami hal yang serupa, bisa jadi kita mengidap penyakit stress urinary incontinence atau inkontinensia urin.
Inkontinensia urin merupakan kondisi ketika tubuh sulit mengontrol air seni, terutama ketika ada tekanan di sekitar perut dan pinggul seperti saat ketawa.
Baca Juga : Coba Konsumsi 10 Makanan Anti Jerawat ini, Bikin Kulit Wajah Mulus
Kondisi ini terjadi akibat dari melemahnya otot dasar panggul dan adanya penurunan fungsi pada saluran kencing.
Untungnya, menurut dr Dasep Suwanda, SpOG, dari Klinik Bamed, pada dasarnya kondisi ini nggak berbahaya bagi pengidapnya. Hanya saja, kondisi ini menimbulkan rasa nggak nyaman bagi penderita.
“Kalau bicara bahaya atau nggak, ini nggak berbahaya. Tapi nyaman enggak? Pastinya nggak nyaman. Bisa jadi saat bergaul, tiba-tiba ngompol. Meski orang lain nggak tahu, tapi kitanya jadi minder,” ujar Dasep saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (27/11/2018).
Meski Inkontinensia urin bisa menyerang siapa pun, baik cowok maupun cewek, penyakit ini lebih sering diderita oleh cewek.
Baca Juga : Jangan Disepelekan, Cewek Wajib Kaitkan Tas Ke keranjang Saat Belanja
Salah satu faktor penyebabnya adalah penuaan. “Penyakit ini dipengaruhi oleh umur karena ikontinensia urin itu salah satu aging proses. Karena penuanaan, otot-otot jadi kendor. Pada cewek terutama terjadi ketika masa menopause,” jelas Dasep.
Ia menambahkan bahwa saat menopause, cewek akan kehilangan protein kolagen yang berfungsi mempertahankan kekencangan kulit dan urat. Ketika kolagen pada tubuh berkurang drastis, kemudian dikombinasikan dengan penurunan fungsi saluran kencing, maka kondisi inkontinensia urin terjadi.
Akan tetapi, bukan berarti cewek muda akan terhindari dari inkontinensia urin. Pasca persalinan normal, cewek juga rentan terserang penyakit ini.
Baca Juga : 3 Zodiak Cewek ini Dikenal Pemarah, Jangan Sampai Salah Menyikapi ya!
Melansir dari Hello Sehat, hal ini disebabkan oleh otot di sekitar kandung kemih dan panggul yang melemah saat kehamilan dan melahirkan.
Ukuran rahim yang menyusut di minggu-minggu awal setelah melahirkan membuat otot dasar panggul kesulitan dalam membendung air di kantung kemih dan menjaga uretra agar tetap tertutup.
Dasep mengatakan, ada empat tingkatan dalam inkontinensia urin dengan tahap tiga dan empat yang parah atau dengan kata lain kemampuan menahan kencingnya yang paling lemah.
Untuk mengatasi hal ini, pasien dengan tingkat tiga dan empat perlu melakukan tindakan invasif atau operasi.
Baca Juga : Dianggap Bikin Gemuk, 5 Makanan ini Justru Bisa Turunkan Berat Badan
“Kalau masih ringan di tingkatan satu dan dua, masih bisa dilakukan tindakan non-invasif dengan laser di klinik estetika, nanti ototnya kembali dikencangkan. Tapi kalau sudah berat harus operasi. Nanti yang mengerjakan dokter spesialis uroginekologi dan sebaiknya di rumah sakit besar,” jelas Dasep.
Dasep mengingatkan juga bahwa meski inkontinensia urin nggak berbahaya, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Oleh karena itu, deteksi dini ketika kita mulai merasakan kesulitan menahan air seni penting dilakukan. (*)
Artikel ini telah tayang di Hai Online dengan judul, “Udah Gede Kok Ngompol? Bisa Jadi Kita Kena Penyakit Inkontinensia Urin”
Source | : | Hai Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
KOMENTAR