Cewekbanget.id - Kabar duka datang dari Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dilansir dari kompas.com, peristiwa longsor di lokasi pemandian air panas Duri Paris yang berlokasi di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara menelan korban jiwa. Diketahui 7 korban meninggal dan 9 korban lainnya cedera akibat tragedi ini.
Kabar ini pun telah dibenarkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Martin Sitepu.
Dilansir dari jambi.tribunnews.com, diketahui 7 korban yang meninggal semuanya adalah mahasiswi Universitas Prima Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) dan sedang melakukan malam keakraban di pemandian air panas tersebut.
Berikut ini kronologi tragedi di desa Semangat Gunung yang tewaskan 7 mashasiswi Universitas Prima Indonesia :
Baca Juga : 3 Warna Blush On Terbaik Sesuai Warna Kulit Kita, Biar Enggak Pucat!
Angin yang bertiup cukup kencang
Sedang mengikuti kegiatan malam keakraban, menurut keterangan dari seorang Mahasiswa bernama Randa Christianta Purba yang juga ada di lokasi, dikutip dari kompas.com, sebelum peristiwa terjadi angin di sekitar pemandian memang cukup kencang bahkan terpal penutup joglo tempat dirinya beristirahat juga sempat terbang dua kali.
Randa juga mengatakan bahwa dirinya sempat mendengar suara orang minta tolong sekitar pukul 06.00. "Tadi pas baru sejam tidur, tiba-tiba ada yang teriak bilang bang tolong bang tolong, langsung lompat aku, rupanya kulihat sudah banyak yang tertindih," ujar Randa seperti yang dikutip cewekbanget.id dari kompas.com.
Tembok penahan runtuh
Diketahui korban meninggal karena longsor mengakibatkan tembok penahan tanah yang berada di belakang joglo tempat istirahat tiba-tiba ambruk dan menimpa korban.
Baca Juga : Tampil Fresh, Yuk Tiru Makeup Zara JKT48 dengan 5 Lip Tint Merah di Bawah 60 Ribu!
Terjadi di pagi hari, dimana sebagian korban masih beristirahat dan belum mulai beraktivitas, peristiwa tembok penahan runtuh berlangsung begitu cepat.
Menurut kesaksian korban yang selamat, bernama Ginting, sebelum tembok runtuh terdengar suara seperti bergemuruh.
"Kalau tanda-tandanya kami dengar ada suara seperti reruntuhan rumah gitu. Setelah itu, kami pun panik terus kami semua lari berpencar. Saya pun sempat jatuh juga," ujar Ginting seperti yang dikutip dari jatim.tribunnews.com.
Itu dia kronologi tragedi di desa Semangat Gunung yang menewaskan 7 mahasiswi. Selalu berhati-hati dimanapun kita berada dan semoga peristiwa seperti ini enggak terulang lagi, ya. Yuk kita doakan semoga arwah korban yang meninggal tenang di sisi-Nya. (*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR