Cewekbanget.ID - Labia, atau kamu kenalnya bibir vagina, ternyata bisa membengkak karena alasan tertentu.
Atau mungkin kamu pernah mengalami labia kamu bengkak, tapi enggak tahu apa yang terjadi dan hanya mendiamkannya saja.
Padahal kalau labia atau bibir vagina kita bengkak, maka bisa jadi itu menunjukkan adanya infeksi, alegi, kista, hingga gejala lainnya lho.
Baca Juga : Untuk Kesehatan Vagina, Ini 4 Cara Tepat Memilih Celana Dalam!
Kenali Gejalanya
Selain karena inflamasi pada labia, beberapa gejala lainnya yang sering menyertai bengkak pada vagina di antaranya gatal-gatal atau terasa terbakar, keluar cairan dari vagina, bau yang menyengat, ada benjolan pada labia, dan terasa sakit dan nyeri ketika sedang berjalan atau duduk.
Kenali Penyebabnya
Labia yang kita miliki ternyata terbuat dari jaringan yang sangat halus, sehingga enggak mengherankan kalau labia majora dan labia minora rentan mengalami pembengkakan. Beberapa penyebab bengkak tersebut di antaranya:
Ada Infeksi Jamur
Pemicu utama infeksi jamur adalah Candida, yang menyebabkan bengkak, peraan terbakar, dan gatal-gatal pada area vagina, termasuk juga labia.
Biasanya jamur Candida ini disebabkan oleh antibiotik yang digunakan pada perempuan yang hamil, penderita diabetes dan pengguna alat kontrasepsi oral.
Bacterial Vaginosis
Bacterial vaginosis juga disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang terlalu banyak di vagina. Gejala yang muncul seperti keluar cairan yang berwarna kehijauan, putih, dan abu-abu dari vagian, serta berbau tajam.
Baca Juga : Cewek Wajib Tahu! Ini 5 Tanda Vagina Kita dalam Keadaan Sehat!
Trichomoniasis
Disebabkan oleh parasit pada vagina. Gejalanya disertai dengan pembengkakan, gatal-gatal, rasa gatal, sakit saat buang air kecil, dan berbau amis.
Alergi
Alergi ini umum disebabkan oleh kontak dengan zat-zat kimia dari sabun, deterjen, atau pun serat baju yang menyebabkan bengkak, kemerahan, dan juga inflamasi.
Kista Bartholin
Ketika kista ini muncul, kulit disekitar vagina dan labia terasa sakit. Kista Bartholin ini biasanya dialami oleh 2% perempuan di usia 20 tahunan.
Proses Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah mengapa, sebelum terjangkit, kita perlu melakukan pencegahan dini. Cara-cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah kondisi bengkak pada labia di antaranya:
- Enggak menggunakan ‘semprotan pembersih vagina’ (douche)
- Hindari penggunaan celana dalam yang ketat
- Hindari penggunaan sabun, deterjen atau produk feminin lainnya
- Mengonsumsi yogurt dan makanan yang mengandung probiotik lain
Jika labia terlanjur bengkak hingga membuat kita enggak nyaman, untuk menyembuhkannya kita bisa mengompres dingin area yang bengkak. Jika bengkak terasa sakit, kita bisa berendam menggunakan air hangat.
Baca Juga : Vagina Berbau Enggak Sedap? Ini 5 Alasan yang Perlu Kita Ketahui!
Tanda Labia Bengkak yang Berbahaya
Kebanyakan bengkak pada labia enggak selalu dianggap serius. Tapi jika bengkaknya sudah termasuk kronis, nyeri, dan disertai dengan gejala lain seperti bau menyengat, muncul benjolan atau pun keluar cairan, kita harus segera menghubungi dokter ahli organ intim.
Bengkak pada labia memang bukan hal yang aneh, beberapa treatment bisa kita lakukan buat penyembuhannya.
(*)
(Indra Pramesti)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR