Cewekbanget.ID - Hayoo siapa di sini yang suka baper kalau nonton drama Korea? Enggak bisa kita pungkiri sih ya, drama Korea itu selalu identik dengan hal romantis.
Padahal enggak semua drama Korea romantis lho. Tapi memang kalau kebanyakan nonton drama sih katanya kita jadi baper gitu pas nonton dramanya, he-he.
Nah, ternyata memang ada alasan yang jelas nih kenapa kita bisa baper kalau nonton drama Korea.
Baca Juga : 3 Drama Cina Romantis yang Diharapkan Bisa Diadaptasi ke Drama Korea!
Bagi kamu yang suka nonton drama Korea, pasti merasa relate banget!
Yuk langsung kita lihat 7 alasan mutlak kenapa bisa baper kalau sering nonton drama Korea!
Tokoh Utama Super Keren
Lee Min Ho, Kim Woo Bin, Jo In Sung, Lee Jong Suk, Ji Chang Wook, Kim Soo Hyun, Song Joong Ki, Seo In Guk hanyalah sebagian kecil dari aktor Korea super keren yang bikin kita, sebagai penonton, jatuh cinta.
Belum lagi kemampuan akting mereka yang kece. Ditambah cerita yang menghadirkan mereka sebagai karakter yang romantis, penuh perhatian, dan rela melakukan apa saja demi cewek yang dicintainya.
Gimana enggak bikin baper coba kalau dideketin sama cowok kayak gini? He-he.
Cinta Penuh Liku
Drama percintaan Korea biasanya menyuguhkan kisah cinta penuh liku. Sepanjang belasan episode kita dibuat mengikuti perjalanan cinta yang kadang bikin kita berpikir, 'duh, gue banget, nih.'
Enggak jarang kita juga dibuat meneteskan air mata ketika mengikuti kisah cinta kedua tokoh utama dan gregetan hingga di episode terakhir.
Cerita tersebut membuat kita terikat dengan drama ini dan lama-lama jadi kepikiran terus menerus, deh.
Kehadiran Second Lead yang Bikin Galau
Selain tokoh utama cowok, ada juga tokoh pendamping cowok alias second lead yang bikin galau si tokoh utama cewek.
Si second lead ini juga bikin kita jadi gregetan. Biasanya, second lead harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan si cewek. Sayangnya, usaha ini enggak membuat dia berakhir bahagia karena drama Korea umumnya membuat si cewek berakhir dengan si tokoh utama cowok.
Lebih sedihnya lagi, second lead juga sering diperlakukan enggak adil karena enggak ada penyelesaian buat mereka. Sampai-sampai bikin kita yang menonton berpikir, 'daripada dia enggak bahagia, kenapa enggak sama aku aja?' , he-he.
Baca Juga : Ini Daftar Pemain Drama ‘Welcome to Waikiki’ Season 2. Makin Seru!
Tindakan Romantis
Baik si tokoh utama atau si second lead sering menunjukkan romantisme mereka lewat tindakan-tindakan kecil yang justru malah bikin kita ikutan meleleh ketika menontonnya.
Chat lucu atau chat berisi perhatian, tiba-tiba datang di saat kita membutuhkan bantuan, back hug, piggy back, atau bahkan sikap ketus yang ternyata berujung ke rasa peduli sukses membuat kita berharap punya pacar seperti itu-kalau kita masih menjomblo.
Kalau sudah punya pacar, seringkali kita berharap si pacar jadi romantis seperti tokoh-tokoh di drama yang kita tonton, he-he.
Lokasi yang Indah
Salah satu kekuatan drama Korea juga terletak di pemilihan lokasi yang romantis. Bahkan lokasi yang sederhana sekalipun.
Menyaksikan bintang di atas atap sambil makan ayam goreng, jalan kaki sambil bergandengan tangan di sepanjang jalan menuju rumah, atau bersepeda di sepanjang sungai Han.
Selain larut dalam cerita, pemandangan-pemandangan tersebut juga sukses membuat kita berharap bisa berada di sana bersama cowok ganteng yang ada di drama.
Baca Juga : 3 Alasan Drama ‘Sky Castle’ Jadi Populer Banget di Korea Selatan!
Ending Enggak Terduga
Rasa penasaran bisa bikin kita terus mengikuti drama Korea, bahkan rela menghabiskan waktu berjam-jam marathon demi menyelesaikan menonton.
Namun, enggak selamanya cara penulis skenario mengakhiri cerita bisa bikin kita puas. Ada kalanya kita malah gregetan dan teriak 'kok jadi begini?' serta enggak terima dengan akhir yang tak terduga.
Terlebih jika kita sudah suka banget sama seorang tokoh dan dia diperlakukan enggak adil di akhir cerita, ujung-ujungnya jadi baper, deh, mikirin nasib si tokoh tersebut.
Bahkan ada yang berimajinasi sendiri dan menulis fanfiction berdasarkan akhir cerita yang mereka suka, he-he.
(Ifnur Hikmah)
(*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR